Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) mendorong "pilot" drone se Indonesia untuk mematuhi etika penerbangan pesawat dengan memberikan pengetahuan terkait dengan aturan penerbangan.
"Ini untuk menambah pengetahuan para pengguna drone, supaya dalam menerbangkan pesawat itu sesuai aturan atau tidak melanggar etika penerbangan pesawat drone," kata Ketua APDI Akbar Marwan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk sosialisasi penggunaan drone sesuai aturan terbaru Kementerian Perhubungan, acara itu diikuti oleh 500 peserta se Indonesia, karena semua diundang baik yang di NTB maupun di Jawa dan daerah lainnya.
"Kegiatan itu diikuti oleh pilot drone baik dari instansi atau sipil. Ini untuk menyosialisasikan aturan terbaru dalam penerbangan drone," katanya.
Akbar mengatakan, tempat atau lokasi dalam penerbangan drone tidak boleh sembarangan, karena telah ada aturan dalam penggunaan drone.
"Kalau itu dilanggar tentu akan ada sanksi pidana sesuai aturan," katanya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut para pengguna drone tetap bisa menjaga kondusifitas dalam menerbangkan pesawat dan mematuhi aturan yang ada.
"Ketika mau menerbangkan pesawat drone, teman-teman harus komunikasi dan memiliki izin dari pihak penyelenggara kegiatan," katanya.
Namun, pihaknya tetap yakin kepada para pengguna drone yang telah mengikuti kegiatan ini, mereka pasti mematuhi aturan, meskipun ada oknum yang melanggar aturan seperti yang viral di media sosial terkait motor Ducati yang dibuka itu.
"Dengan adanya WSBK di Sirkuit Mandalika pasti teman-teman bisa menjaga kondusifitas. Jangan hanya mengejar kontens tidak semua yang direkam itu bisa dijadikan konten," katanya.
"Kita juga sangat sayangkan hal itu terjadi," katanya.
Ia juga menambahkan, yang paling harus penting diketahui oleh para pilot drone dengan adanya ajang balapan itu adalah hak siar menjadi kewenangan Dorna.
"Artinya jangan terbangkan drone ketika balapan di mulai, karena bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Ketika mau menerbangkan drone komunikasi dengan pihak penyelenggara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Ini untuk menambah pengetahuan para pengguna drone, supaya dalam menerbangkan pesawat itu sesuai aturan atau tidak melanggar etika penerbangan pesawat drone," kata Ketua APDI Akbar Marwan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk sosialisasi penggunaan drone sesuai aturan terbaru Kementerian Perhubungan, acara itu diikuti oleh 500 peserta se Indonesia, karena semua diundang baik yang di NTB maupun di Jawa dan daerah lainnya.
"Kegiatan itu diikuti oleh pilot drone baik dari instansi atau sipil. Ini untuk menyosialisasikan aturan terbaru dalam penerbangan drone," katanya.
Akbar mengatakan, tempat atau lokasi dalam penerbangan drone tidak boleh sembarangan, karena telah ada aturan dalam penggunaan drone.
"Kalau itu dilanggar tentu akan ada sanksi pidana sesuai aturan," katanya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut para pengguna drone tetap bisa menjaga kondusifitas dalam menerbangkan pesawat dan mematuhi aturan yang ada.
"Ketika mau menerbangkan pesawat drone, teman-teman harus komunikasi dan memiliki izin dari pihak penyelenggara kegiatan," katanya.
Namun, pihaknya tetap yakin kepada para pengguna drone yang telah mengikuti kegiatan ini, mereka pasti mematuhi aturan, meskipun ada oknum yang melanggar aturan seperti yang viral di media sosial terkait motor Ducati yang dibuka itu.
"Dengan adanya WSBK di Sirkuit Mandalika pasti teman-teman bisa menjaga kondusifitas. Jangan hanya mengejar kontens tidak semua yang direkam itu bisa dijadikan konten," katanya.
"Kita juga sangat sayangkan hal itu terjadi," katanya.
Ia juga menambahkan, yang paling harus penting diketahui oleh para pilot drone dengan adanya ajang balapan itu adalah hak siar menjadi kewenangan Dorna.
"Artinya jangan terbangkan drone ketika balapan di mulai, karena bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Ketika mau menerbangkan drone komunikasi dengan pihak penyelenggara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021