Dinas Perdagangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan segera melaksanakan operasi pasar dengan menggelar pasar murah di kabupaten dan kota dalam rangka mengantisipasi gejolak harga menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kepada Dinas Perdagangan Pemprov Kalsel Birhasani di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pihaknya bersama Bulog dan para distributor sedang mempersiapkan operasi pasar yang akan digelar mulai minggu ketiga November 2021.

"Saat ini, kami sedang melaksanakan berbagai persiapan untuk operasi pasar yang rencananya akan dilaksanakan di 13 kabupaten dan kota di Kalsel," katanya.

Ia mengatakan pasar murah ini dilakukan, mengingat harga minyak goreng, dalam dua minggu terakhir, mengalami lonjakan yang cukup signifikan sesuai jenis dan mereknya, termasuk di wilayah Kalsel.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan per 10 November 2021, harga minyak goreng curah yang sebelumnya Rp14.500 per liter kini menjadi Rp16.000-Rp17.000 per liter.

Sedangkan harga minyak goreng kemasan sederhana yang sebelumnya Rp15.000 per liter, kini Rp17.000-Rp18.000 per liter. Kemudian, harga minyak goreng dengan kemasan premium masih berada pada kisaran Rp18.500 ke atas sesuai mereknya.

Menurut Birhasani, berdasarkan penjelasan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, kenaikan harga minyak goreng disebabkan naiknya harga bahan baku harga CPO di pasar internasional.

"Kenaikan tersebut, juga mempengaruhi kenaikan harga minyak goreng dalam negeri, karena bahan bakunya dari minyak mentah sawit atau CPO," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga pasokan dan harga minyak goreng di dalam negeri dengan meminta asosiasi dan produsen untuk tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana.

Saat ini, kebutuhan minyak goreng nasional tercatat sebesar 5,06 juta ton per tahun, dengan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton per tahun.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021