Legislator mengusulkan media publikasi suara warga atau Swargaloka di Kota Surabaya, Jawa Timur, diperluas topik pembahasannya, tidak hanya administrasi kependudukan melainkan juga persoalan umum.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Fatkhur Rohman di Surabaya, Selasa, mengatakan, pihaknya mengapresiasi inovasi komunikasi digital yang dilakukan Dispendukcapil Surabaya dengan meluncurkan aplikasi Swargaloka yang menjadi media publikasi suara warga dalam mengelola kebutuhan adiministrasi kependudukan (adminduk).
''Alangkah baik sebenarnya jika ide ini bisa diperluas. Kalau tiap OPD (organisasi perangkat daerah) membuat sendiri-sendiri, kayaknya juga tidak efektif. Tapi ini awalan yang baik," katanya.
Ia berharap Pemkot Surabaya punya media publikasi yang sifatnya umum bisa menampung semua topik yang itu bisa dijadwalkan setiap harinya. Sebab, lanjut dia, problem di Surabaya ini tidak hanya adminduk, banyak problem yang lain seperti pendidikan, kesehatan, pertanahan, ijazah tertahan dan lain-lain.
"Misal Senin tentang adminduk, Selasa tentang pendidikan dan kesehatan, Rabu tentang sosial dan seterusnya," ujarnya
Selain media publikasi, ujar dia, aplikasi tersebut juga memiliki podcast yang bisa menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten di bidangnya. Sehingga, kata dia, para pejabat baik dari Pemkot Surabaya maupun DPRD Surabaya bisa melakukan interaksi langsung dengan warga.
''Ini nyambung dengan semangat perwujudan smart city dan menyambut tren dunia digital dan tren transparansi. Orang bisa mudah mendapatkan akses dan informasi,'' katanya.
Ia mendorong agar Dispendukcapil terus melakukan perbaikan aplikasi-aplikasi hingga nantinya benar-benar mudah diakses dan dipahami warga.
Menurut dia, Komisi A akan berkoordinasi dengan Diskominfo terkait penguatan akses internet di kampung-kampung.
Fatkhur mengatakan kalau sekarang sudah ada support internet di Balai RW, maka bisa dilanjut ke tempat-tempat strategis di kampung termasuk Balai RT, tempat ibadah dan lain-lain.
Sehingga, lanjut dia, terobosan-terobosan terkait aplikasi di era digital yang bagus ini bisa terimplementasi bagus oleh warga, sosialisasi program terobosan ke depan juga akan lebih cepat.
"Alhamdulillah jika diikuti oleh OPD lain, karena masalah di warga itu banyak, misal soal pertanahan dan lain sebagainya,'' ujarnya.
Untuk itu, kata dia, dengan beragam permasalahan tersebut maka podcast yang ada di Swargaloka harus benar-benar mampu menghadirkan para pemangku kebijakan.
Selain menghadirkan wali kota dan wakil wali kota untuk berinteraksi dengan masyarakat, Bappeko atau dinas-dinas lain, juga bisa dimanfaatkan menghadirkan anggota DPRD untuk menyampaikan ide dan gagasan-gagasanya bahkan menghadirkan Camat atau lurah sekaligus warga.
''Warga bisa dihadirkan untuk menyampaikan masalah-masalah yang masih dirasakan dan bagaimana dinas menyelesaikannya, agar seimbang,'' kata dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, Swargaloka ini merupakan media publikasi yang dibuat oleh Dispendukcapil Kota Surabaya yang berkaitan dengan informasi seputar pelayanan Adminduk di Kota Surabaya.
Nantinya, lanjut dia, informasi pelayanan tersebut bisa diakses oleh masyarakat Kota Surabaya melalui media sosial (Medsos), yakni YouTube, Instagram, Twitter, hingga Spotify.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri berharap dengan adanya Media Publikasi Swargaloka, akan lebih memudahkan jalinan komunikasi antara Pemkot Surabaya dengan masyarakat terkait pelayanan Adminduk, agar lebih mudah mendengarkan aspirasi warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Fatkhur Rohman di Surabaya, Selasa, mengatakan, pihaknya mengapresiasi inovasi komunikasi digital yang dilakukan Dispendukcapil Surabaya dengan meluncurkan aplikasi Swargaloka yang menjadi media publikasi suara warga dalam mengelola kebutuhan adiministrasi kependudukan (adminduk).
''Alangkah baik sebenarnya jika ide ini bisa diperluas. Kalau tiap OPD (organisasi perangkat daerah) membuat sendiri-sendiri, kayaknya juga tidak efektif. Tapi ini awalan yang baik," katanya.
Ia berharap Pemkot Surabaya punya media publikasi yang sifatnya umum bisa menampung semua topik yang itu bisa dijadwalkan setiap harinya. Sebab, lanjut dia, problem di Surabaya ini tidak hanya adminduk, banyak problem yang lain seperti pendidikan, kesehatan, pertanahan, ijazah tertahan dan lain-lain.
"Misal Senin tentang adminduk, Selasa tentang pendidikan dan kesehatan, Rabu tentang sosial dan seterusnya," ujarnya
Selain media publikasi, ujar dia, aplikasi tersebut juga memiliki podcast yang bisa menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten di bidangnya. Sehingga, kata dia, para pejabat baik dari Pemkot Surabaya maupun DPRD Surabaya bisa melakukan interaksi langsung dengan warga.
''Ini nyambung dengan semangat perwujudan smart city dan menyambut tren dunia digital dan tren transparansi. Orang bisa mudah mendapatkan akses dan informasi,'' katanya.
Ia mendorong agar Dispendukcapil terus melakukan perbaikan aplikasi-aplikasi hingga nantinya benar-benar mudah diakses dan dipahami warga.
Menurut dia, Komisi A akan berkoordinasi dengan Diskominfo terkait penguatan akses internet di kampung-kampung.
Fatkhur mengatakan kalau sekarang sudah ada support internet di Balai RW, maka bisa dilanjut ke tempat-tempat strategis di kampung termasuk Balai RT, tempat ibadah dan lain-lain.
Sehingga, lanjut dia, terobosan-terobosan terkait aplikasi di era digital yang bagus ini bisa terimplementasi bagus oleh warga, sosialisasi program terobosan ke depan juga akan lebih cepat.
"Alhamdulillah jika diikuti oleh OPD lain, karena masalah di warga itu banyak, misal soal pertanahan dan lain sebagainya,'' ujarnya.
Untuk itu, kata dia, dengan beragam permasalahan tersebut maka podcast yang ada di Swargaloka harus benar-benar mampu menghadirkan para pemangku kebijakan.
Selain menghadirkan wali kota dan wakil wali kota untuk berinteraksi dengan masyarakat, Bappeko atau dinas-dinas lain, juga bisa dimanfaatkan menghadirkan anggota DPRD untuk menyampaikan ide dan gagasan-gagasanya bahkan menghadirkan Camat atau lurah sekaligus warga.
''Warga bisa dihadirkan untuk menyampaikan masalah-masalah yang masih dirasakan dan bagaimana dinas menyelesaikannya, agar seimbang,'' kata dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, Swargaloka ini merupakan media publikasi yang dibuat oleh Dispendukcapil Kota Surabaya yang berkaitan dengan informasi seputar pelayanan Adminduk di Kota Surabaya.
Nantinya, lanjut dia, informasi pelayanan tersebut bisa diakses oleh masyarakat Kota Surabaya melalui media sosial (Medsos), yakni YouTube, Instagram, Twitter, hingga Spotify.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri berharap dengan adanya Media Publikasi Swargaloka, akan lebih memudahkan jalinan komunikasi antara Pemkot Surabaya dengan masyarakat terkait pelayanan Adminduk, agar lebih mudah mendengarkan aspirasi warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021