Samarinda (ANTARA Kaltim) - Manajemen Persisam Putra Samarinda menyayangkan pernyataan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Isran Noor terkait tudingan penggelapan dana timnas senilai Rp2 Miliar oleh Harbiansyah Hanafiah selaku Wakil Ketua BTN, apalagi tanpa didasari bukti otentik.
Manajer Tim Persisam Putra Agus Coeng Setiawan yang dihubungi dari Samarinda, Kamis, mengatakan, semestinya Isran Noor yang juga menjabat sebagai Bupati Kutai Timur Kalimantan Timur itu melakukan audit terlebih dahulu, atau minimal melakukan "cross check" di lapangan sebelum menyampaikan kepada publik.
"Yang kami sesalkan tidak ada bukti apapun sudah diumumkan secara luas kepada masyarakat. Kalau pernyataan itu benar, tapi sebaliknya bila salah pastinya akan menjadi fitnah, apalagi baik Isran maupun Harbiansyah sama-sama berasal dari satu daerah yakni Kalimantan Timur," tutur Agus Coeng.
Menurut mantan penjaga gawang di era-1990-an itu, serasa tidak mungkin Harbiansyah Hanafiah yang cukup lama dikenalnya, melakukan penggelapan dana, apalagi dana itu untuk keperluan timnas sepak bola Indonesia.
"Beliau (Harbiansyah) bukan lagi dalam hitungan bulan mengurusi klub sepak bola, bayangkan mulai tahun 1984 dia sudah membiayai tim di Samarinda, dan itu semua dibiayai melalui uang pribadinya, dan sampai saat ini pun di saat sudah tidak adanya bantuan dana dari pemerintah, Pak Haji (sapaan Harbiansyah) tetap konsisten mendanai tim Persisam Putra Samarinda," kata Agus Coeng.
Dikatakan Agus Coeng, uang senilai Rp2 Miliar memang dalam hitungan yang tidak sedikit.
Namun demikian Coeng cukup yakin sekelas Harbiansyah Hanafiah tidak mungkin tertarik untuk menyelewengkan dana tersebut, apalagi untuk kepentingan pribadi.
"Saat ini saja untuk gaji pemain Persisam, tiap bulannya pak Haji harus mengeluarkan dana sekitar Rp1 Miliar, dan itu sudah dilakukan bertahun-tahun, jadi bagi saya cukup mustahil, kalau beliau tertarik menyelewengkan dana tersebut," urai Agus Coeng.
Cari popularitas
Sementara itu, Sekretaris Persisam Putra Samarinda, Achmad Subhan menambahkan bahwa bagi seorang pejabat daerah untuk mencari popularitas di tingkat Nasional, tidak mesti harus dengan cara yang negatif.
Karena menurut Subhan banyak trik yang lebih arif bisa diterapkan tanpa harus menyinggung ataupun menyakiti orang lain, apalagi antara Isran Noor dan Harbiasnyah merupakan sahabat yang cukup dekat.
"Terlepas itu ada peran dari pihak lain, tapi sekarang dengan berita yang ujung-ujungnya merupakan fitnah itu, terus terang saya sangat menyesalkan, apalagi yang menjadi korban merupakan Presdir kami di tim Persisam Putra," tutur Subhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Manajer Tim Persisam Putra Agus Coeng Setiawan yang dihubungi dari Samarinda, Kamis, mengatakan, semestinya Isran Noor yang juga menjabat sebagai Bupati Kutai Timur Kalimantan Timur itu melakukan audit terlebih dahulu, atau minimal melakukan "cross check" di lapangan sebelum menyampaikan kepada publik.
"Yang kami sesalkan tidak ada bukti apapun sudah diumumkan secara luas kepada masyarakat. Kalau pernyataan itu benar, tapi sebaliknya bila salah pastinya akan menjadi fitnah, apalagi baik Isran maupun Harbiansyah sama-sama berasal dari satu daerah yakni Kalimantan Timur," tutur Agus Coeng.
Menurut mantan penjaga gawang di era-1990-an itu, serasa tidak mungkin Harbiansyah Hanafiah yang cukup lama dikenalnya, melakukan penggelapan dana, apalagi dana itu untuk keperluan timnas sepak bola Indonesia.
"Beliau (Harbiansyah) bukan lagi dalam hitungan bulan mengurusi klub sepak bola, bayangkan mulai tahun 1984 dia sudah membiayai tim di Samarinda, dan itu semua dibiayai melalui uang pribadinya, dan sampai saat ini pun di saat sudah tidak adanya bantuan dana dari pemerintah, Pak Haji (sapaan Harbiansyah) tetap konsisten mendanai tim Persisam Putra Samarinda," kata Agus Coeng.
Dikatakan Agus Coeng, uang senilai Rp2 Miliar memang dalam hitungan yang tidak sedikit.
Namun demikian Coeng cukup yakin sekelas Harbiansyah Hanafiah tidak mungkin tertarik untuk menyelewengkan dana tersebut, apalagi untuk kepentingan pribadi.
"Saat ini saja untuk gaji pemain Persisam, tiap bulannya pak Haji harus mengeluarkan dana sekitar Rp1 Miliar, dan itu sudah dilakukan bertahun-tahun, jadi bagi saya cukup mustahil, kalau beliau tertarik menyelewengkan dana tersebut," urai Agus Coeng.
Cari popularitas
Sementara itu, Sekretaris Persisam Putra Samarinda, Achmad Subhan menambahkan bahwa bagi seorang pejabat daerah untuk mencari popularitas di tingkat Nasional, tidak mesti harus dengan cara yang negatif.
Karena menurut Subhan banyak trik yang lebih arif bisa diterapkan tanpa harus menyinggung ataupun menyakiti orang lain, apalagi antara Isran Noor dan Harbiasnyah merupakan sahabat yang cukup dekat.
"Terlepas itu ada peran dari pihak lain, tapi sekarang dengan berita yang ujung-ujungnya merupakan fitnah itu, terus terang saya sangat menyesalkan, apalagi yang menjadi korban merupakan Presdir kami di tim Persisam Putra," tutur Subhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013