Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Nunukan, Kaltim, kembali membentuk perpustakaan desa di Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Perpustakaan desa yang dibentuk tersebut di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, dan Desa Liang Nunuk, Kecamatan Krayan Selatan, ujar Kepala KPAD Nunukan Hj Susilawati di Nunukan, Senin.
Untuk mengefektifkan perpustakaan itu, KPAD Nunukan telah mengirim sebanyak 1.000 eksemplar buku masing-masing desa dan fasilitas lainnya seperti almari dan gedung bekerjasama dengan pemerintah desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD), ujarnya.
"Buku sudah kami kirim dengan menggunakan pesawat, sedangkan sarana lainnya berupa lemari buku dan lain-lainnya disiapkan oleh pemerintah desa masing-masing," kata Hj Susilawati didampingi Armansyah, Kepala Seksi Pembinaan dan Pelayanan KPAD Nunukan.
Pengadaan buku-buku untuk perpustakaan pada kedua desa ini, diakui Armansyah, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2012 dan baru dikirimkan ke lokasi baru-baru ini.
"Jumlah buku yang kami kirim ke kedua desa di perbatasan itu masing-masing 500 judul atau seribu eksamplar. Jadi setiap judul terdiri dari dua eksemplar," ujarnya.
Ia mengatakan KPAD NUnukan berencana menambah dua perpustakaan desa lagi di kedua kecamatan perbatasan Indonesia-Sarawak Malaysia tersebut untuk menggenapkan empat desa yang memiliki perpustakaan di wilayah tersebut.
Adapun jenis buku yang diutamakan ke kedua kecamatan itu, Armansyah menyebutkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat pada desa masing-masing.
"Pengadaan buku-buku di perpustakaan desa disesuaikan dengan kondisi sosial dan lingkungan masyarakatnya. Buku yang didrop ke kedua desa itu berkaitan dengan pemanfaatan lahan apakah itu pertanian, perkebunan dan lingkungan hidup," kata Armansyah.
Armansyah menjelaskan perpustakaan desa ini diupayakan bisa menumbuhkan minat baca masyarakat setempat dan pengentasan kemiskinan melalui budaya baca.
Hj Susilawati maupun Armansyah mengakui selain buku-buku tentang pemanfaatan lahan juga disiapkan judul lainnya menyangkut masalah remaja.
"Mudah-mudahan dengan program pembentukan perpusatakaan desa ini memberikan manfaat bagi masyarakat di desa itu dan ke depannya dapat lebih dikembangkan lagi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Perpustakaan desa yang dibentuk tersebut di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, dan Desa Liang Nunuk, Kecamatan Krayan Selatan, ujar Kepala KPAD Nunukan Hj Susilawati di Nunukan, Senin.
Untuk mengefektifkan perpustakaan itu, KPAD Nunukan telah mengirim sebanyak 1.000 eksemplar buku masing-masing desa dan fasilitas lainnya seperti almari dan gedung bekerjasama dengan pemerintah desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD), ujarnya.
"Buku sudah kami kirim dengan menggunakan pesawat, sedangkan sarana lainnya berupa lemari buku dan lain-lainnya disiapkan oleh pemerintah desa masing-masing," kata Hj Susilawati didampingi Armansyah, Kepala Seksi Pembinaan dan Pelayanan KPAD Nunukan.
Pengadaan buku-buku untuk perpustakaan pada kedua desa ini, diakui Armansyah, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2012 dan baru dikirimkan ke lokasi baru-baru ini.
"Jumlah buku yang kami kirim ke kedua desa di perbatasan itu masing-masing 500 judul atau seribu eksamplar. Jadi setiap judul terdiri dari dua eksemplar," ujarnya.
Ia mengatakan KPAD NUnukan berencana menambah dua perpustakaan desa lagi di kedua kecamatan perbatasan Indonesia-Sarawak Malaysia tersebut untuk menggenapkan empat desa yang memiliki perpustakaan di wilayah tersebut.
Adapun jenis buku yang diutamakan ke kedua kecamatan itu, Armansyah menyebutkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat pada desa masing-masing.
"Pengadaan buku-buku di perpustakaan desa disesuaikan dengan kondisi sosial dan lingkungan masyarakatnya. Buku yang didrop ke kedua desa itu berkaitan dengan pemanfaatan lahan apakah itu pertanian, perkebunan dan lingkungan hidup," kata Armansyah.
Armansyah menjelaskan perpustakaan desa ini diupayakan bisa menumbuhkan minat baca masyarakat setempat dan pengentasan kemiskinan melalui budaya baca.
Hj Susilawati maupun Armansyah mengakui selain buku-buku tentang pemanfaatan lahan juga disiapkan judul lainnya menyangkut masalah remaja.
"Mudah-mudahan dengan program pembentukan perpusatakaan desa ini memberikan manfaat bagi masyarakat di desa itu dan ke depannya dapat lebih dikembangkan lagi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013