Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan KTT G20 yang akan digelar di Bali akan menjadi kesempatan untuk memperlihatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kepada dunia.

"Insya Allah, KTT G20 di Indonesia akan di gelar di Bali, sekaligus menjadi kesempatan bagi kita untuk memperlihatkan pertumbuhan ekonomi bangsa," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, Selasa.

Menteri BUMN mengatakan bahwa pada tahun 2022 Indonesia terpilih menjadi presidensi forum internasional dari 20 negara pemimpin ekonomi dunia, melanjutkan kepemimpinan Italia.

"Posisi ini untuk pertama kalinya dipegang oleh Indonesia," kata Erick Thohir.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah pemimpin negara telah menyampaikan dukungan untuk Indonesia yang akan memegang Presidensi Group of Twenty (G20) pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, kata Airlangga, Indonesia dan Australia sepakat mengusulkan pembahasan mengenai ekonomi digital untuk diangkat dalam forum G20 di Presidensi Indonesia nanti. Hal tersebut agar kebijakan dan regulasi di sektor digital tidak berbeda dari sektor konvensional, utamanya dari segi platform digital.

Airlangga mengatakan bahwa dukungan juga datang dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia. Bersama Presiden Macron, Presiden Jokowi membahas mengenai rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Presiden Jokowi meminta akselerasi dalam pembentukan IEU-CEPA yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Akselerasi tersebut juga diharapkan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa dan begitupun sebaliknya. Senada, saat pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Jokowi juga membahas mengenai akselerasi rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Turki atau IT-CEPA.

Akselerasi tersebut diharapkan dapat mengembalikan pasar besar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia di Turki yang sebelumnya menurun.


 

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021