PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) berencana akan mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) guna mengubah nama atau rebranding perseroan yang dikenal luas sebelumnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi.


Padahal sejak diakuisisi oleh pengusaha ternama Rudy Tanoesoedibjo, bisnis perseroan kini sudah bergerak di bidang distribusi logistik terintegrasi.

"Kita rencana akan mengubah nama ZBRA karena persepsi masyarakat kebanyakan ZBRA masih melihat ZBRA sebagai perusahaan taksi. Kita rencana akan ubah persepsi ini karena kita bukanlah ZBRA yang dulu lagi, tapi sudah bertransformasi dari segi bisnisnya," kata Direktur ZBRA Gary Tanoesoedibjo dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Pada kuartal tiga tahun ini, dengan masuknya PT Dos Ni Roha atau DNR pada 2021, emiten tersebut mencatatkan angka net sales Rp2,7 triliun, meningkat drastis dibandingkan 2020 di mana ZBRA hanya mencatatkan kisaran angka net sales sebesar Rp8,8 miliar.

“Di tahun 2020 DNR aktif dalam sektor logistik dan farmasi atau kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan performa kuartal 3 tahun ini yang melihat kenaikan omset 30.000 persen," kata Gary.

Selain itu, lanjut Gary, rebranding dinilai menjadi salah satu strategi yang bagus untuk perusahaan ZBRA. ZBRA sendiri sudah didirikan pada 1987 dan dirasa perlu dilakukan penyegaran.

"Banyaknya pesaing baru, market yang berkembang, tantangan yang terus menerus hadir, membuat ZBRA perlu bertransformasi bukan hanya dari bisnisnya tapi dari wajahnya untuk menjaga momentum di jaman yang penuh perubahan ini," ujar Gary.

Dengan adanya rebranding tersebut, ia berharap nama yang dipilih nantinya diharapkan menjadi wajah baru bagi ZBRA untuk lebih mudah dikenal masyarakat dan mendapat persepsi yang tepat dibenak masyarakat serta bisa lebih sesuai dengan perkembangan yang ada.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021