Anggota DPR RI M Nasir Djamil mengapresiasi kepolisian yang menangkap terduga pelaku penembakan anggota TNI di Kabupaten Pidie dan pos polisi di Kabupaten Aceh Barat.
"Dengan ditangkapnya pelaku penembakan di dua tempat itu, maka spekulasi soal siapa pelaku dan motifnya telah dijawab oleh polisi," kata M Nasir Djamil, di Banda Aceh, Minggu.
M Nasir Djamil mengatakan sebelumnya ada dua kejadian penembakan beruntun terhadap aparat keamanan di Aceh. Pos Polisi di Desa Manggi, Polsek Panton Reue, Aceh Barat diberondong tembakan orang tak dikenal pada Kamis (28/10) dini hari.
Berselang esoknya, Komandan Tim Bais Kabupaten Pidie Kapten Inf Abdul Majid (53) meninggal dunia setelah menjadi kotban penembakan orang tak dikenal atau OTK.
Anggota Komisi Hukum dan Keamanan DPR RI itu mengacungkan jempol kepada Kapolda Aceh dan jajarannya yang telah bekerja keras hingga dalam waktu yang tidak terlalu lama membekuk para pelakunya.
Menurut M Nasir Djamil, penangkapan terduga pelaku tersebut menunjukkan bahwa Kapolda Aceh Irjen Polisi Ahmad Haydar ingin menjawab spekulasi yang berkembang soal insiden penembakan tersebut.
Menurut M Nasir Djamil, penangkapan pelaku di dua tempat penembakan berbeda itu sangat penting mengingat Aceh adalah daerah yang pernah bergolak, sehingga tidak heran jika muncul spekulasi siapa pelakunya dan motif penembakan.
M Nasir Djamil mengaku sejumlah koleganya di DPR RI menanyakan sembari mengkhawatirkan kasus penembakan tersebut berpotensi mengancam keamanan dan politik serta perdamaian Aceh.
“Sejumlah anggota DPR RI menelepon saya dan menanyakan apakah kasus penembakan itu berpotensi mengancam perdamaian di Aceh,” kata M Nasir Djamil mengutip pertanyaan koleganya itu.
Kepada Kapolda Aceh, Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR RI dan DPD RI Aceh itu berharap agar kasus ini dibuka secara terang-benderang, sehingga masyarakat mengetahui apa sesungguhnya motif pelaku penembakan.
"Kami juga berharap kasus ini secepatnya rampung di kepolisian dan dilanjutkan ke penuntut dan persidangan ke pengadilan," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Dengan ditangkapnya pelaku penembakan di dua tempat itu, maka spekulasi soal siapa pelaku dan motifnya telah dijawab oleh polisi," kata M Nasir Djamil, di Banda Aceh, Minggu.
M Nasir Djamil mengatakan sebelumnya ada dua kejadian penembakan beruntun terhadap aparat keamanan di Aceh. Pos Polisi di Desa Manggi, Polsek Panton Reue, Aceh Barat diberondong tembakan orang tak dikenal pada Kamis (28/10) dini hari.
Berselang esoknya, Komandan Tim Bais Kabupaten Pidie Kapten Inf Abdul Majid (53) meninggal dunia setelah menjadi kotban penembakan orang tak dikenal atau OTK.
Anggota Komisi Hukum dan Keamanan DPR RI itu mengacungkan jempol kepada Kapolda Aceh dan jajarannya yang telah bekerja keras hingga dalam waktu yang tidak terlalu lama membekuk para pelakunya.
Menurut M Nasir Djamil, penangkapan terduga pelaku tersebut menunjukkan bahwa Kapolda Aceh Irjen Polisi Ahmad Haydar ingin menjawab spekulasi yang berkembang soal insiden penembakan tersebut.
Menurut M Nasir Djamil, penangkapan pelaku di dua tempat penembakan berbeda itu sangat penting mengingat Aceh adalah daerah yang pernah bergolak, sehingga tidak heran jika muncul spekulasi siapa pelakunya dan motif penembakan.
M Nasir Djamil mengaku sejumlah koleganya di DPR RI menanyakan sembari mengkhawatirkan kasus penembakan tersebut berpotensi mengancam keamanan dan politik serta perdamaian Aceh.
“Sejumlah anggota DPR RI menelepon saya dan menanyakan apakah kasus penembakan itu berpotensi mengancam perdamaian di Aceh,” kata M Nasir Djamil mengutip pertanyaan koleganya itu.
Kepada Kapolda Aceh, Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR RI dan DPD RI Aceh itu berharap agar kasus ini dibuka secara terang-benderang, sehingga masyarakat mengetahui apa sesungguhnya motif pelaku penembakan.
"Kami juga berharap kasus ini secepatnya rampung di kepolisian dan dilanjutkan ke penuntut dan persidangan ke pengadilan," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021