Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan mewaspadai La Nina yang memungkinkan menjadi penyebab terjadinya banjir sebagaimana pernah melanda pada tahun sebelumnya.

Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin bersama Wakil Wali Kota Wartono di Banjarbaru, Minggu mengatakan, salah satu upaya mengantisipasi banjir, pihaknya mengajak seluruh warga di daerahnya gotong royong membersihkan bantaran sungai.

Melalui prorgram gotong royong "babarasih" atau be3rsih-bersih bantaran sungai, wali kota dan wakil wali kota terlibat dalam kerja bersama membersihkan Sungai Kemuning bersama petugas kebersihan dan warga sekitar.

Sebelum gotong royong, diawali apel bersama di ruang terbuka hijau Kampung Pelangi, Kelurahan Guntung Paikat dihadiri sejumlah kepala SKPD hingga camat dan lurah setempat.

"Gotong royong bersih-bersih bantaran Sungai Kemuning tujuannya adalah mencegah banjir. Apalagi BMKG telah menyatakan akan ada badai La Nina yang menjadi penyebab banjir seperti tahun lalu," ujarnya.

Ia mengatakan, peringatan BMKG itu menjadi kesiagaan mencegah banjir baik dengan membersihkan bantaran sungai, maupun drainase sehingga tidak terjadi penyumbatan aliran air penyebab genangan air dan banjir.

Disebutkan, Pemkot Banjarbaru melalui Dinas PUPR sudah melakukan perbaikan drainase-drainase sebagai langkah mitigasi atau pencegahan banjir, disamping dukungan seluruh masyarakat memelihara kebersihan.

"Kita semua harus bersama-sama menjaga sungai maupun drainase, bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat sehingga bisa terwujud lingkungan yang bersih dan bebas bencana banjir dan lainnya," ucap dia.

Ditambahkan wawali, gotong royong sepanjang jalan bantaran Sungai Kemuning mulai dari Kelurahan Sungai Besar, Guntung Paikat, Kemuning dan Loktabat Selatan, didukung sejumlah organisasi kemasyarakatan.

"Kami bersyukur karena banyak pihak yang terlibat dari berbagai komunitas dan ormas, disamping dukungan penuh masyarakat sehingga upaya pembersihan Sungai Kemuning bisa berjalan lancar," kata dia.

Dikatakan, gotong royong sepanjang bantaran Sungai Kemuning akan rutin dilaksanakan tiga bulan sekali dan kebersihannya dipantau relawan dan petugas kebersihan yang memonitor kebersihan sekitarnya.

"Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk kerja bakti dan melibatkan masyarakat sambil berolahraga juga berkoordinasi dengan camat maupun lurah di wilayah bersangkutan. Semua harus terlibat," katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah/Yose Rizal

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021