Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak, Banten, AKBP Teddy Rayendra mengingatkan seluruh personel pengamanan pemilihan kepala desa (pilkades) agar mematuhi standar operasional prosedur (SOP).
"Semua personel tidak membawa senjata api dalam pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) dan optimal menciptakan pilkades yang aman, sehat, dan kondusif," kata Teddy Rayendra saat menggelar apel pasukan gabungan dari Sabhara Polda Banten, Brimob Polda Banten, Korps Brimob, BKO TNI, Satpol PP, dan Linmas di Lebak, Sabtu.
Pengamanan pilkades serentak dilakukan pada Minggu (24/10) di 265 desa dan 1.665 TPS di Kabupaten Lebak.
Pengamanan pilkades dilaksanakan sesuai SOP dan tidak membawa senjata api dan menjaga netralitas sehingga pilkades dapat berjalan aman, sehat, dan kondusif, katanya.
Selain itu, ujar dia, pengamanan pilkades menggunakan strategi " over estimate" sesuai hasil "mapping" terdapat 45 desa terkualifikasi sangat rawan,108 desa rawan, dan 112 desa tidak rawan.
Potensi kerawanan yang cukup tinggi, katanya, perlu diantisipasi agar kondusif dan tidak menimbulkan berkembangnya klaster penyebaran virus Corona.
"Kami optimistis pengamanan pilkades relatif aman, damai, dan tertib, " katanya menegaskan.
Kapolres menyampaikan bahwa penempatan personel yang akan melakukan pengamanan dilakukan pada enam zonasi.
Keenam zonasi itu, antara lain Zona I di Maja, Zona II di Muncang, Zona III di Leuwidamar, Zona IV di Lebakgedong, Zona V di Bayah, dan Zona VI di Banjarsari.
Namun, personel Brimob akan ditempatkan di enam zonasi, 4 SSK BKO Satbrimob Polda Banten ditempatkan di 6 zonasi, 4 SSK BKO Korps Brimob ditempatkan di Polres Lebak, Cipanas, Warunggunung, dan Malingping.
Petugas pengamanan di Kabupaten Lebak total sebanyak 4.636 personel yang disebar 1.655 TPS dengan 1.322 personel dan dibantu 3.314 personel linmas.
"Kami minta para calon kepala desa dapat menjaga keamanan dan kondusivitas sehingga pilkades berjalan damai dan menyenangkan, " kata AKBP Teddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021