Tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, memastikan titik api yang terpantau sehari sebelumnya (Sabtu,16/10), kini sudah tidak ada lagi atau padam.
"Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan serta Lapan Fire Hotspot, Sabtu kemarin, pukul 18.12 Wita terpantau ada titik api," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Minggu.
Titik api tersebut terpantau di Desa Labangka, Kecamatan Babulu. Kemudian pada Minggu ini pihaknya bersama Danramil Babulu, Babinsa Labangka dan Babinkamtibmas mengecek lokasi sesuai titik koordinat yang dimaksud.
"Dari pengecekan di lapangan diperoleh hasil konversi dengan tingkat kepercayaan medium. Lokasi hotspot berdasarkan titik koordinat dimaksud berada di RT 09 Desa Labangka," katanya.
Pada titik koordinat tersebut, lanjutnya, berjarak sekitar 50 meter dari jalan yang bisa dilalui dengan roda empat. Sedangkan kendaraan yang digunakan adalah mobil operasi BPBD Kabupaten PPU dan mobil operasional Koramil Babulu, dilanjutkan dengan jalan kaki.
Ketika tim tiba di lokasi, lanjut Nurlaila, terdapat sisa pepohonan dan semak belukar yang terbakar pada lahan dengan seluas sekitar 400 meter persegi.
"Saat tim di lokasi, sudah tidak terdapat potensi timbulnya kembali titik api, karena tim dari BPBD, Koramil dan Polsek Babulu melakukan pengecekan langsung pada lahan yang telah terbakar," katanya.
Setelah dilakukan penelusuran, tim kemudian mengetahui bahwa pemilik lahan yang bekas terbakar itu adalah Arizal, berdomisili di Desa Labangka, Dusun 3, RT 09.
"Untuk meminimalkan kasus kebakaran lahan dan hutan, kami mengimbau kepada masyarakat tidak membakar saat melakukan pembukaan maupun pembersihan lahan, karena akan berpotensi menimbulkan kebakaran," ucap Nurlaila.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021