Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demoktrat (Nasdem) Kalimantan Timur, mengundurkan diri, Kamis.
"Awalnya, kami sangat menggantungkan harapan politik kepada Partai Nasdem yang membawa slogan Gerakan Perubahan. Namun seiring berjalannya waktu, partai yang baru pertama kali ikut pemilu ini ternyata telah menyimpang dari tujuan awal itu sehingga kami merasa sudah tidak ada kepatutan lagi berada di partai ini," ungkap Ketua DPW nonaktif Partai Nasdem Kaltim, Hamdani, kepada wartawan di Samarinda, Kamis.
Aksi pengunduran diri sejumlah pengurus Partai Nasdem itu kata Hamdani berawal dari penonaktifan dirinya sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Kaltim.
Hamdani yang mengklaim sebagai inisiator berdirinya Partai Nasdem Kaltim mengaku, menerima surat pemecatan itu pada 13 Februari 2013.
"Sebenarnya saya tidak menginginkan teman-teman lain mundur, tetapi ini adalah inisiatif mereka sendiri setelah mengetahui saya didzolimi. Awalnya, kami tetap berharap agar Dewan Pimpinan Pusat masih mengakomodir aspirasi pengurus dan kader Partai Nasdem di Kaltim namun ternyata tidak didengarkan sehingga mereka sepakat ikut mundur," kata Hamdani.
Hamdani juga mengklaim, terdapat delapan petinggi Partai Nasdem yang mengundurkan diri yakni, Wakil Ketua, Bendahara dan wakil sekretaris DPW Nasdem Kaltim, wakil sekretaris dan Dewan Pembina DPD Nasdem Kota Samarinda, Ketua Liga Mahasiswa serta Ketua Garda Pemuda.
"Pengunduran kami hari ini akan sistematik dan saya yakin akan diikuti oleh pengurus dan kader DPD Partai Nasdem di seluruh Kaltim. Dari 65 ribu pengurus dan kader Partai Nasdem di Kaltim, saya yakin sekitar 50 ribu akan ikut mundur," ungkap Hamdani.
Selain membuat pernyataan sikap mundur dari Partai Nasdem, sejumlah mantan pengurus dan kader partai yang dipimpin Surya Paloh itu juga sempat melampiaskan kekecewaan dengan membakar ribuah kartu tanda anggota (KTA), membakar jas dan seragam partai serta merusak baliho di Kantor DPW Partai Nasdem. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Awalnya, kami sangat menggantungkan harapan politik kepada Partai Nasdem yang membawa slogan Gerakan Perubahan. Namun seiring berjalannya waktu, partai yang baru pertama kali ikut pemilu ini ternyata telah menyimpang dari tujuan awal itu sehingga kami merasa sudah tidak ada kepatutan lagi berada di partai ini," ungkap Ketua DPW nonaktif Partai Nasdem Kaltim, Hamdani, kepada wartawan di Samarinda, Kamis.
Aksi pengunduran diri sejumlah pengurus Partai Nasdem itu kata Hamdani berawal dari penonaktifan dirinya sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Kaltim.
Hamdani yang mengklaim sebagai inisiator berdirinya Partai Nasdem Kaltim mengaku, menerima surat pemecatan itu pada 13 Februari 2013.
"Sebenarnya saya tidak menginginkan teman-teman lain mundur, tetapi ini adalah inisiatif mereka sendiri setelah mengetahui saya didzolimi. Awalnya, kami tetap berharap agar Dewan Pimpinan Pusat masih mengakomodir aspirasi pengurus dan kader Partai Nasdem di Kaltim namun ternyata tidak didengarkan sehingga mereka sepakat ikut mundur," kata Hamdani.
Hamdani juga mengklaim, terdapat delapan petinggi Partai Nasdem yang mengundurkan diri yakni, Wakil Ketua, Bendahara dan wakil sekretaris DPW Nasdem Kaltim, wakil sekretaris dan Dewan Pembina DPD Nasdem Kota Samarinda, Ketua Liga Mahasiswa serta Ketua Garda Pemuda.
"Pengunduran kami hari ini akan sistematik dan saya yakin akan diikuti oleh pengurus dan kader DPD Partai Nasdem di seluruh Kaltim. Dari 65 ribu pengurus dan kader Partai Nasdem di Kaltim, saya yakin sekitar 50 ribu akan ikut mundur," ungkap Hamdani.
Selain membuat pernyataan sikap mundur dari Partai Nasdem, sejumlah mantan pengurus dan kader partai yang dipimpin Surya Paloh itu juga sempat melampiaskan kekecewaan dengan membakar ribuah kartu tanda anggota (KTA), membakar jas dan seragam partai serta merusak baliho di Kantor DPW Partai Nasdem. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013