Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Crosser asal Australia, Headley Michael Adrian (30 tahun), tewas dalam kejuaraan "cross country" dengan motor trail (Trail Adventure) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (16/2) malam.
Headley Michael Adrian (Mick) meninggal dunia diduga karena kelelahan dan mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) yang luar biasa saat melintas di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, dari Bukit Bangkirai hingga Km 62 Jalan Soekarno-Hatta.
Kawasan itu berada di wilayah adminstrasi Semoi, Penajam Paser Utara dan sebagian lagi Samboja, Kutai Kartanegara.
"Mick sempat mengalami kesulitan bernapas," tutur Alief Yuvana, crosser Balikpapan, Minggu.
Nyawa Mick tak tertolong lagi pada Sabtu (16/2) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Jenazah Mick berhasil dievakuasi pada Minggu dinihari sekitar pukul 01.00 Wita.
Ia dibawa keluar melalui muara jalan tanah di Km 62 Jalan Soekarno-Hatta, Samboja dan terus dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan.
Insiden Mick ini membuat lomba dihentikan dan seluruh rute dibatalkan. Para crosser diminta kembali ke Balikpapan melalui on road, Jalan Soekarno-Hatta yang terdekat dari posisinya masing-masing.
"Sebagian besar yang sudah berada di Tahura keluar lewat Km 62, sebagian lewat Km 38," tutur Denny Warrouw, team leader atau pemimpin rombongan dan penunjuk jalan.
Sampai Minggu pagi, masih ada sekitar 50 crosser yang bermalam di hutan. Panitia menyuplai mereka dengan makanan melalui helikopter.
Setelah tengah hari, pada pukul 14.00 Wita, mereka yang belum keluar dari trek tinggal 20 orang yang dikabarkan dari Palu, Sulawesi Tengah.
Evakuasi itu hanya untuk orang sehingga bila motor terbenam di dalam lumpur, untuk sementara ditinggal saja.
Sehari sebelumnya, "Balikpapan 2 Days Enduro" mengambil start di halaman Dome, Gedung Pertemuan dan Olahraga di Jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan, Sabtu (16/2) tepat pukul 08.00 Wita.
Pesertanya tak kurang dari 800 penggemar "trail adventure" hampir dari seluruh Indonesia. Acara itu adalah salah satu acara memeriahkan HUT Ke-116 Kota Balikpapan.
Mick ikut kegiatan ini bersama sejumlah teman-teman ekspatriatnya, baik dari teman kantornya di PAMA atau dari berbagai kantor dan bangsa.
Dari Dome, peserta masuk medan tanah mulai dari Balikpapan Regency hingga Waduk Manggar di Km 12 Jalan Soekarno Hatta.
"Dari sana on road jalan aspal hingga Km 24, dan masuk trek offroad lagi hingga Bukit Bangkirai," tutur Denny Warrouw.
Rute antara Bukit Bangkirai-Km 62 diceritakan Budinoyo, crosser Balikpapan lainnya, memang sangat berat. Trek tanah berlumpur dan tanah merah liat membuat motor seolah lengket. Belum lagi medan yang naik turun dan kadang menyisir lereng.
"Di kanan atau di kiri jurang, benar-benar perlu fisik prima dan konsentrasi tinggi," sebutnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Headley Michael Adrian (Mick) meninggal dunia diduga karena kelelahan dan mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) yang luar biasa saat melintas di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, dari Bukit Bangkirai hingga Km 62 Jalan Soekarno-Hatta.
Kawasan itu berada di wilayah adminstrasi Semoi, Penajam Paser Utara dan sebagian lagi Samboja, Kutai Kartanegara.
"Mick sempat mengalami kesulitan bernapas," tutur Alief Yuvana, crosser Balikpapan, Minggu.
Nyawa Mick tak tertolong lagi pada Sabtu (16/2) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Jenazah Mick berhasil dievakuasi pada Minggu dinihari sekitar pukul 01.00 Wita.
Ia dibawa keluar melalui muara jalan tanah di Km 62 Jalan Soekarno-Hatta, Samboja dan terus dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan.
Insiden Mick ini membuat lomba dihentikan dan seluruh rute dibatalkan. Para crosser diminta kembali ke Balikpapan melalui on road, Jalan Soekarno-Hatta yang terdekat dari posisinya masing-masing.
"Sebagian besar yang sudah berada di Tahura keluar lewat Km 62, sebagian lewat Km 38," tutur Denny Warrouw, team leader atau pemimpin rombongan dan penunjuk jalan.
Sampai Minggu pagi, masih ada sekitar 50 crosser yang bermalam di hutan. Panitia menyuplai mereka dengan makanan melalui helikopter.
Setelah tengah hari, pada pukul 14.00 Wita, mereka yang belum keluar dari trek tinggal 20 orang yang dikabarkan dari Palu, Sulawesi Tengah.
Evakuasi itu hanya untuk orang sehingga bila motor terbenam di dalam lumpur, untuk sementara ditinggal saja.
Sehari sebelumnya, "Balikpapan 2 Days Enduro" mengambil start di halaman Dome, Gedung Pertemuan dan Olahraga di Jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan, Sabtu (16/2) tepat pukul 08.00 Wita.
Pesertanya tak kurang dari 800 penggemar "trail adventure" hampir dari seluruh Indonesia. Acara itu adalah salah satu acara memeriahkan HUT Ke-116 Kota Balikpapan.
Mick ikut kegiatan ini bersama sejumlah teman-teman ekspatriatnya, baik dari teman kantornya di PAMA atau dari berbagai kantor dan bangsa.
Dari Dome, peserta masuk medan tanah mulai dari Balikpapan Regency hingga Waduk Manggar di Km 12 Jalan Soekarno Hatta.
"Dari sana on road jalan aspal hingga Km 24, dan masuk trek offroad lagi hingga Bukit Bangkirai," tutur Denny Warrouw.
Rute antara Bukit Bangkirai-Km 62 diceritakan Budinoyo, crosser Balikpapan lainnya, memang sangat berat. Trek tanah berlumpur dan tanah merah liat membuat motor seolah lengket. Belum lagi medan yang naik turun dan kadang menyisir lereng.
"Di kanan atau di kiri jurang, benar-benar perlu fisik prima dan konsentrasi tinggi," sebutnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013