Peringatan Hari Tani Nasional pada 24 September menjadi momentum bagi instansi terkait di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur untuk mengembangkan komoditas unggulan di kabupaten yang ditetapkan sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut.
"Dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472 tahun 2018, Kabupaten PPU ditetapkan sebagai 6 kawasan komoditas prioritas," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU Arief Murdiyatno di Penajam, Jumat.
Untuk itu pihaknya menjadikan momentum Hari Tani Nasional 2021 untuk terus mengembangkan 6 komoditas yang telah ditetapkan Menteri Pertanian tersebut, sehingga 6 kawasan komoditas segera terwujud.
Sebanyak 6 kawasan komoditas pertanian unggulan itu adalah kawasan padi, aneka cabai, bawang merah, sapi potong, kelapa sawit, dan kawasan lada.
"Kami berharap ke 6 komoditas tersebut menjadi komoditas andalan untuk dikembangkan dan dimaksimalkan pengelolaannya oleh petani bersama dengan Dinas Pertanian yang terus membina dan mendampingi," ujarnya.
Khusus untuk peternakan yang merupakan bidang yang ia tangani, pihaknya memrioritaskan pengembangan sapi potong dengan konsep kawasan, namun tidak serta merta mengabaikan komoditas lainnya.
Pada tahap awal, yakni di tahun 2004, lanjutnya, telah dirintis konsep kawasan integrasi sapi bali yang diintegrasikan dengan perkebunan kelapa dalam.
"Hal ini dipadukan dengan konsep 'village breeding center' dan intensifikasi kawin alam. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan lahan, yakni dengan simbiosis yang saling menguntungkan, sehingga terjadilah peningkatan kelahiran dan populasi sapi," katanya.
Konsep kawasan kemudian berlanjut dengan hadirnya integrasi sapi dan perkebunan kelapa sawit (palm cow project) yang telah dimulai dari tahun 2007 sampai sekarang.
Melalui konsep palm cow project, lanjutnya, pola ini dengan mengoptimalkan lahan perkebunan sawit, pemanfaatan limbah sawit untuk pakan sapi, kemudian kotoran sapi untuk pupuk organik bagi tanaman sawit, sehingga sistem ini juga saling menguntungkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472 tahun 2018, Kabupaten PPU ditetapkan sebagai 6 kawasan komoditas prioritas," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU Arief Murdiyatno di Penajam, Jumat.
Untuk itu pihaknya menjadikan momentum Hari Tani Nasional 2021 untuk terus mengembangkan 6 komoditas yang telah ditetapkan Menteri Pertanian tersebut, sehingga 6 kawasan komoditas segera terwujud.
Sebanyak 6 kawasan komoditas pertanian unggulan itu adalah kawasan padi, aneka cabai, bawang merah, sapi potong, kelapa sawit, dan kawasan lada.
"Kami berharap ke 6 komoditas tersebut menjadi komoditas andalan untuk dikembangkan dan dimaksimalkan pengelolaannya oleh petani bersama dengan Dinas Pertanian yang terus membina dan mendampingi," ujarnya.
Khusus untuk peternakan yang merupakan bidang yang ia tangani, pihaknya memrioritaskan pengembangan sapi potong dengan konsep kawasan, namun tidak serta merta mengabaikan komoditas lainnya.
Pada tahap awal, yakni di tahun 2004, lanjutnya, telah dirintis konsep kawasan integrasi sapi bali yang diintegrasikan dengan perkebunan kelapa dalam.
"Hal ini dipadukan dengan konsep 'village breeding center' dan intensifikasi kawin alam. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan lahan, yakni dengan simbiosis yang saling menguntungkan, sehingga terjadilah peningkatan kelahiran dan populasi sapi," katanya.
Konsep kawasan kemudian berlanjut dengan hadirnya integrasi sapi dan perkebunan kelapa sawit (palm cow project) yang telah dimulai dari tahun 2007 sampai sekarang.
Melalui konsep palm cow project, lanjutnya, pola ini dengan mengoptimalkan lahan perkebunan sawit, pemanfaatan limbah sawit untuk pakan sapi, kemudian kotoran sapi untuk pupuk organik bagi tanaman sawit, sehingga sistem ini juga saling menguntungkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021