Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengusulkan anggaran lebih kurang Rp1,5 miliar untuk program beasiswa desa 2021.
"Kami sudah usulkan Rp1,5 miliar untuk beasiswa desa melalui APBD," ujar Kepala DPMD Kabupaten Penajam Paser Utara, Saidin di Penajam, Jumat.
Bantuan biaya belajar atau beasiswa tersebut lanjut ia, untuk mencetak seribu sarjana dari mahasiswa kurang mampu yang tinggal di desa.
Program beasiswa desa untuk mencetak seribu sarjana itu menyasar 30 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bantuan biaya belajar diperuntukkan mahasiswa yang tinggal di desa, sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Mahasiswa yang berhak dapat beasiswa yakni dari keluarga tidak mampu dan sudah menjalani semester dua ke atas," jelas Saidin.
"Masing-masing desa akan dialokasikan anggaran sekitar Rp50 juta untuk cetak seribu sarjana," ungkapnya.
Program beasiswa desa untuk mencetak seribu sarjana tersebut yakni, memberikan bantuan berupa tanggungan biaya uang kuliah tunggal setiap tahun.
Pendamping masing-masing desa menurut Saidin, akan mendata mahasiswa yang sedang kuliah, domisili dan sudah semester berapa.
Tujuan program beasiswa desa tersebut agar warga termotivasi untuk lebih memperhatikan pendidikan, dan memeratakan SDM (sumber daya manusia) di desa.
Program beasiswa desa untuk mencetak seribu sarjana bakal menggaet sembilan perguruan tinggi di Kalimantan Timur dan Yogyakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Kami sudah usulkan Rp1,5 miliar untuk beasiswa desa melalui APBD," ujar Kepala DPMD Kabupaten Penajam Paser Utara, Saidin di Penajam, Jumat.
Bantuan biaya belajar atau beasiswa tersebut lanjut ia, untuk mencetak seribu sarjana dari mahasiswa kurang mampu yang tinggal di desa.
Program beasiswa desa untuk mencetak seribu sarjana itu menyasar 30 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bantuan biaya belajar diperuntukkan mahasiswa yang tinggal di desa, sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Mahasiswa yang berhak dapat beasiswa yakni dari keluarga tidak mampu dan sudah menjalani semester dua ke atas," jelas Saidin.
"Masing-masing desa akan dialokasikan anggaran sekitar Rp50 juta untuk cetak seribu sarjana," ungkapnya.
Program beasiswa desa untuk mencetak seribu sarjana tersebut yakni, memberikan bantuan berupa tanggungan biaya uang kuliah tunggal setiap tahun.
Pendamping masing-masing desa menurut Saidin, akan mendata mahasiswa yang sedang kuliah, domisili dan sudah semester berapa.
Tujuan program beasiswa desa tersebut agar warga termotivasi untuk lebih memperhatikan pendidikan, dan memeratakan SDM (sumber daya manusia) di desa.
Program beasiswa desa untuk mencetak seribu sarjana bakal menggaet sembilan perguruan tinggi di Kalimantan Timur dan Yogyakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021