Ali Maulana, Inovator asal Kabupaten Paser meraih juara harapan kategori Teknologi Tepat Guna (TTG) Unggulan pada lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Nasional ke XXII tahun 2021 yang digelar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, di Jakarta, Senin (20/09/2021).
Penghargaan diterima Ali Maulana, didampingi Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli. Turut hadir dalam pemberian penghargaan tersebut Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Paser Ina Rosana dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Paser Chandra Irwanadi.
TTG Nasional XXII tahun 2021 merupakan even yang dilaksanakan setiap tahun, dengan tujuan untuk menjaring kreativitas dan inovasi teknologi akar rumput (grassroot inovation), sekaligus ajang tukar informasi dan promosi terkait dengan inovasi TTG dari seluruh penjuru tanah air.
Ali Maulana merupakan inovator wakil Kalimantan Timur, bersama 11 nominator dari daerah lainnya antara lain inovator dari Aceh, Lampung, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, dan Bali.
Pada lomba TTG Nasional XXII, Ali menampilkan inovasinya yang beri nama Alat Jemur Efek Rumah Kaca (AJERK).
Dijelaskannya AJERK merupakan alat pengering tanpa bahan bakar yang memanfaatkan energi matahari untuk mengeringkan makanan dan produk pertanian.
“Alat jemur efek rumah kaca merupakan alat jemur yang portabel, berfungsi sebagai wadah menjemur produk dan bahan makanan seperti ikan, krupuk, padi, kopi dan bahan lainnya yang membutuhkan penjemuran,” kata Ali.
Lanjut Ali, teori dan prinsip kerja alat tersebut menggunakan metode thermogravimetri, yaitu menguapkan sebagian kandungan air pada bahan dengan cara dipanaskan. Sedangkan energi panasnya bersumber dari panas matahari yang diperangkap ke dalam alat dengan sistem rekayasa efek rumah kaca.
Alat tersebut terbuat dari bahan kaca bening dengan ketebalan 5 mm. panjangnya 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 60 cm. atapnya menggunakan kemeringan 0/20. total dimensi alat 0,3 meter kubik, dengan pintu sistem geser ke atas.
Kemudian AJERK dilengkapi dengan dua tingkat rak jemur, 2 buah kipas penghembus berdaya 12 volt yang digerakkan energi listrik yang dihasilkan panel surya berdaya 10 watt. Adapun fungsi kipas untuk menghantarkan udara panas ke bagian bawah dari produk yang dikeringkan dan sebagai pendorong udara basah atau udara yang lembab.
"Di alat ini terdapat beberapa spoon yang berfungsi sebagai penyerap udara lembab ketika suhu di dalam alat menurun. Sehingga udara lembab tidak kembali terserap oleh bahan yang dikeringkan," ucapnya.
Dikemukakannya dengan harga produksi yang murah hanya Rp1,3 juta. Alat ini cukup efisien karena tidak memerlukan bahan bakar minyak, apalagi listrik dalam pengoperasiannya. "Yang terpenting, alat ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi dan limbah serta tidak menghasilkan suara bising," kata Ali.
Keunggulan lain dari alat AJERK, adalah bahan yang dijemur akan lebih higienis karena tidak terkontaminasi serangga, debu dan polusi. Untuk waktu penjemuran, alat ini terbilang efektif. Dengan alat cukup memakan waktu 1-2 hari, tergantung jenis bahan yang di jemur.
“Harapannya kehadiran alat ini dapat mempercepat proses produksi untuk industri skala rumah tangga. sehingga dengan demikian alat ini membantu meningkatkan ekonomi masyarakat,” harap Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Penghargaan diterima Ali Maulana, didampingi Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli. Turut hadir dalam pemberian penghargaan tersebut Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Paser Ina Rosana dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Paser Chandra Irwanadi.
TTG Nasional XXII tahun 2021 merupakan even yang dilaksanakan setiap tahun, dengan tujuan untuk menjaring kreativitas dan inovasi teknologi akar rumput (grassroot inovation), sekaligus ajang tukar informasi dan promosi terkait dengan inovasi TTG dari seluruh penjuru tanah air.
Ali Maulana merupakan inovator wakil Kalimantan Timur, bersama 11 nominator dari daerah lainnya antara lain inovator dari Aceh, Lampung, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, dan Bali.
Pada lomba TTG Nasional XXII, Ali menampilkan inovasinya yang beri nama Alat Jemur Efek Rumah Kaca (AJERK).
Dijelaskannya AJERK merupakan alat pengering tanpa bahan bakar yang memanfaatkan energi matahari untuk mengeringkan makanan dan produk pertanian.
“Alat jemur efek rumah kaca merupakan alat jemur yang portabel, berfungsi sebagai wadah menjemur produk dan bahan makanan seperti ikan, krupuk, padi, kopi dan bahan lainnya yang membutuhkan penjemuran,” kata Ali.
Lanjut Ali, teori dan prinsip kerja alat tersebut menggunakan metode thermogravimetri, yaitu menguapkan sebagian kandungan air pada bahan dengan cara dipanaskan. Sedangkan energi panasnya bersumber dari panas matahari yang diperangkap ke dalam alat dengan sistem rekayasa efek rumah kaca.
Alat tersebut terbuat dari bahan kaca bening dengan ketebalan 5 mm. panjangnya 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 60 cm. atapnya menggunakan kemeringan 0/20. total dimensi alat 0,3 meter kubik, dengan pintu sistem geser ke atas.
Kemudian AJERK dilengkapi dengan dua tingkat rak jemur, 2 buah kipas penghembus berdaya 12 volt yang digerakkan energi listrik yang dihasilkan panel surya berdaya 10 watt. Adapun fungsi kipas untuk menghantarkan udara panas ke bagian bawah dari produk yang dikeringkan dan sebagai pendorong udara basah atau udara yang lembab.
"Di alat ini terdapat beberapa spoon yang berfungsi sebagai penyerap udara lembab ketika suhu di dalam alat menurun. Sehingga udara lembab tidak kembali terserap oleh bahan yang dikeringkan," ucapnya.
Dikemukakannya dengan harga produksi yang murah hanya Rp1,3 juta. Alat ini cukup efisien karena tidak memerlukan bahan bakar minyak, apalagi listrik dalam pengoperasiannya. "Yang terpenting, alat ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi dan limbah serta tidak menghasilkan suara bising," kata Ali.
Keunggulan lain dari alat AJERK, adalah bahan yang dijemur akan lebih higienis karena tidak terkontaminasi serangga, debu dan polusi. Untuk waktu penjemuran, alat ini terbilang efektif. Dengan alat cukup memakan waktu 1-2 hari, tergantung jenis bahan yang di jemur.
“Harapannya kehadiran alat ini dapat mempercepat proses produksi untuk industri skala rumah tangga. sehingga dengan demikian alat ini membantu meningkatkan ekonomi masyarakat,” harap Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021