Samarinda, 6/2 (Antara) - Polisi menyelidiki kemungkinan perampokan di Kantor Unit Pegadaian Syariah Samarinda, Kalimantan Timur, terkait aksi teroris.

"Semua kemungkinan bisa saja, apakah itu bermotif ekonomi atau terorisme. Namun, kami masih melakukan penyelidikan secara umum untuk mengungkap kasus perampokan tersebut," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda, Kompol Feby DP Hutagalung, Rabu.

Kemungkinan aksi perampokan terkait teroris itu, kata Feby, dapat diindikasikan berdasarkan waktu terjadinya yakni pada jam sibuk, para pelaku diduga menggunakan senjata api serta membawa kabur `hardisk` CCTV Kantor Pegadaian tersebut.

"Baik modus operandi yakni adanya dugaan pelaku menggunakan senjata api maupun keberanian mereka melakukan aksi pada jam kerja saat orang ramai menjadi indikasi perampokan tersebut adanya kemungkinan terkait teroris tetapi berbagai kemungkinan lain masih banyak. Namun, kami tidak memfokuskan penyelidikan ke arah sana (terkait teroris) tetapi masih secara umum," katanya.

Menurut dia, modus operandi yang dilakukan sangat berani dan rapi sebab pelaku sudah memperkirakan secara matang tentang peluangnya, apalagi mereka membawa kabur `hardisk` CCTV di Kantor pegadaian sehingga aksi itu terbilang profesional.

Polisi telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus perampokan di Kantor Unit Pegadaian Syariah di Samarinda itu.

Tim tersebut terdiri dari personel dari Polda Kaltim, Polresta Samarinda dan Polsekta.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda itu menampik informasi adanya tim Detasemen Khusus 88 menyelidiki kasus perampokan tersebut.

"Untuk keterlibatan penyelidikan secara langsung tidak ada sebab kami masih bisa melakukan tanpa `back up` dari Mabes Polri. Namun, dari segi pelaporan, Mabes Polri tetap memantau apa yang kami lakukan," katanya.

Kasus perampokan di Kantor Unit Pegadaian Syariah yang terletak di Jalan Basuki Rahmat Samarinda itu berlangsung pada Senin (4/2) sekitar pukul 09.30 Wita.

Pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang menggunakan cadar dan helm serta diduga membawa senjata api jenis FN itu berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan dari dalam brankas setelah menyekap satpam dan karyawan Kantor Pegadaian.

Sebelumnya yakni pada Selasa (22/1) sekitar pukul 04.00 Wita perampok beraksi di rumah seorang penual emas di Jalan KH Harun Nafsi, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Samarinda Seberang.

Aksi perampokan yang diduga dilakukan empat orang berhasil membawa kabur 2 Kg emas, uang tunai Rp100 juta serta lima telepon genggam dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar setelah pelaku menyekap korban.

Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait dua kasus perampokan tersebut.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013