Bontang (ANTARA Kaltim) - PT Badak NGL Bontang, Kaltim, dalam rangka menyambut bulan keamanan keselamatan kerja 9 Februari 2013, menggelar sosialisasi "Safety Healthy Empowerment Quality" (SHEQ) bagi lima kelurahan daerah "bufferzone" perusahaan pengolah gas cair alam itu.
"PT Badak secara rutin setiap tahun mengelar pelatihan SHEQ ini. Pada hari ini diikuti 250 warga kelurahan Berbas Tengah sebagai perwakilan dari 62 rukun tetangga disini," kata instruktur pelatihan SHEQ PT Badak, Aris S, di Bontang, Senin (4/2) sore, usai pelatihan berlangsung.
Selain Aris, tampil dua instruktur lainnya yakni Rosita yang membawakan materi lingkungan hidup dengan memanfaatkan sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
Dan para peserta mendapatkann tas dari sak beras yang telah dimodifikasi menjadi tas belanja pengganti tas kresek.
"Sedang instruktur kedua adalah Wahyu yang membawa materi penghematan listrik dan air. Contoh saat mencuci piring maka sebaiknya kran air dimatikan, lampu juga dimatikan saat siang hari," ujar Aris.
Sosialisasi setelah pemaparan dilanjutkan dengan praktik memadamkan nyala api di wajan diatas kompor elpiji serta mematikan api dikompor minyak tanah menggunakan handuk yang telah dibasahi air.
"Untuk menarik perhatian dan keberanian dari peserta sosialisasi, panitia menyiapkan souvenir topi bagi mereka yang berani tampil praktek mematikan nyala api di wajan diatas kompor gas elpiji maupun kompor minyak tanah," kata Aris sebagai pemandu praktek dilapangan.
Aris juga menambahkan selain topi untuk menarik perhatian peserta agar mau praktek, panitia juga menyiapkan amplop berisi sejumlah uang untuk peserta yang bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar menjaga kualitas keamanan, kesehatan dan lingkungan.
"Daerah buferzone yang rutin mendapat sosialisasi menjaga kualitas keamanan, kesehatan dan lingkungan (SHEQ) yang dikemas sebagai ajang refresing antara lain Berbas Tengah, Satimpo, Bontang Lestari, Tanjung Laut, Kanaan," terang Aris.
Aris menegaskan tujuan sosialisasi SHEQ ini adalah agar masyarakat mengetahui bahaya karena mereka tinggal didekat perusahaan pengolah gas alam atau zona berbahaya yang perlu diwaspadai sewaktu-waktu.
Sementara itu dalam sosialisasi juga diinformasikan tanda-tanda bahaya melalui sirine PT Badak sebanyak empat macam.
"Tanda sirine pertama artinya bahaya besar siap-siap mengungsi, sirine kedua artinya pengungsian. Sirine ketiga artinya ada serangan udara karena PT Badak adalah obyek vital nasional serta sirine keempat artinya aman," kata Aris yang saat praktek didampingi tim medis dari RS PT Badak NGL antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama praktek berlangsung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"PT Badak secara rutin setiap tahun mengelar pelatihan SHEQ ini. Pada hari ini diikuti 250 warga kelurahan Berbas Tengah sebagai perwakilan dari 62 rukun tetangga disini," kata instruktur pelatihan SHEQ PT Badak, Aris S, di Bontang, Senin (4/2) sore, usai pelatihan berlangsung.
Selain Aris, tampil dua instruktur lainnya yakni Rosita yang membawakan materi lingkungan hidup dengan memanfaatkan sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
Dan para peserta mendapatkann tas dari sak beras yang telah dimodifikasi menjadi tas belanja pengganti tas kresek.
"Sedang instruktur kedua adalah Wahyu yang membawa materi penghematan listrik dan air. Contoh saat mencuci piring maka sebaiknya kran air dimatikan, lampu juga dimatikan saat siang hari," ujar Aris.
Sosialisasi setelah pemaparan dilanjutkan dengan praktik memadamkan nyala api di wajan diatas kompor elpiji serta mematikan api dikompor minyak tanah menggunakan handuk yang telah dibasahi air.
"Untuk menarik perhatian dan keberanian dari peserta sosialisasi, panitia menyiapkan souvenir topi bagi mereka yang berani tampil praktek mematikan nyala api di wajan diatas kompor gas elpiji maupun kompor minyak tanah," kata Aris sebagai pemandu praktek dilapangan.
Aris juga menambahkan selain topi untuk menarik perhatian peserta agar mau praktek, panitia juga menyiapkan amplop berisi sejumlah uang untuk peserta yang bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar menjaga kualitas keamanan, kesehatan dan lingkungan.
"Daerah buferzone yang rutin mendapat sosialisasi menjaga kualitas keamanan, kesehatan dan lingkungan (SHEQ) yang dikemas sebagai ajang refresing antara lain Berbas Tengah, Satimpo, Bontang Lestari, Tanjung Laut, Kanaan," terang Aris.
Aris menegaskan tujuan sosialisasi SHEQ ini adalah agar masyarakat mengetahui bahaya karena mereka tinggal didekat perusahaan pengolah gas alam atau zona berbahaya yang perlu diwaspadai sewaktu-waktu.
Sementara itu dalam sosialisasi juga diinformasikan tanda-tanda bahaya melalui sirine PT Badak sebanyak empat macam.
"Tanda sirine pertama artinya bahaya besar siap-siap mengungsi, sirine kedua artinya pengungsian. Sirine ketiga artinya ada serangan udara karena PT Badak adalah obyek vital nasional serta sirine keempat artinya aman," kata Aris yang saat praktek didampingi tim medis dari RS PT Badak NGL antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama praktek berlangsung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013