Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sejumlah pedagang yang menempati petak di pasar tradisional Teluk Lingga, Kabupaten Kutai Timur, yang baru dibuka awal Januari 2013, mengeluhkan masih sepinya pengunjung, sehingga dagangan mereka kurang laku.
"Kami meminta Pemkab Kutai Timur khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar mengambil terobosan guna mengatasi masalah tersebut," ujar salah satu pedagang yang menjual ikan segar di pasar pradisional Teluk Lingga, Sudirmang (55 tahun), Minggu.
Ia mengeluhkan pengunjung sangat sepi,sehingga dagangannya lebih banyak tersisa dari pada yang terjual.
"Saya hanya menjual beberapa kilogram ikan laut saja setiap harinya. Itupun masih banyak tersisa karena pengunjungnya masih sepi," katanya.
Sudirmang mengatakan, dirinya dan beberapa rekannya yang berjualan ikan di pasar tradisional tersebut, tetap berjualan agar jatah petak yang disewa itu tidak ditarik kembali pengelola pasar, karena kalau tidak digunakan akan ditarik kembali dan diberikan ke pedagang lainnya.
Namun, meskipun belum ramai, bersama pedagang lainnya akan tetap berjualan, karena ada juga warga yang sudah sering datang berbelanja mencari kebutuhan sehari-hari seperti ikan, sayuran dan dan kebutuhan lainnya.
Sari (27 tahun), pedagang sembako di pasar tersebut, juga membenarkan pengunjung masih sepi, sehingga dirinya mengalami kerugian selama berjualan sejak dibuka Januari 2013.
"Jauh berbeda penghasilan kami saat masih jualan di pasar lama di Teluk Lingga. Mudah-mudahan pasar ini semakin dikenal masyarakat agar pengunjung semakin ramai dan pendapatan bisa seperti ketika kami jualan di pasar lama sana," kata Sari.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Teluk Lingga, Pasombaran, mengatakan, pihaknya menyadari keluhan warga yang sudah memulai usaha baru di pasar baru dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas termasuk kepada para pegawai negeri sipil (PNS), TNI/Polri dan pihak perusahaan di darah ini untuk memanfaatkan keberadaan pasar yang dinilai sehat dan bersih.
Pasar yang dibangun itu kelasnya Tradisional namun dikelola dengan sistem modern dan sehat sebab ditangani dengan profesional, sehingga pedagang dan pengunjung sama-sama puas dan senang selama berada di tempat itu.
"Pemkab melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada berbagai pihak untuk datang berbelanja di pasar tradisional yang baru ditempati sekitar satu bulan itu," kata Pasombaran.
Menurut Pasombaran, Surat Edaran Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan ditandatangani langsung Haji Rupiansyah, menyebutkan bahwa dalam rangka mendukung Program Pemerintah tentang Pengelolaan dan Perubahan Pasar yang refresentatif serta memiliki fasilitas yang memadai.
Oleh karena itulah, maka diimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan instansi Pemerintah (Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada lingkungan Pemkab Kutai Timur, agar dapat mengunjungi pasar induk, begitu juga dengan instansi vertikal, unsur TNI/Polri serta para karyawan perusahaan swasta maupun masyarakat luas.
"Untuk saat ini benar masih sepi, ya namanya juga masih baru perlu waktu, namun kita yakin dalam beberapa bulan mendatang sudah semakin dikenal dan semakin ramai pengunjung untuk belanja," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Kami meminta Pemkab Kutai Timur khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar mengambil terobosan guna mengatasi masalah tersebut," ujar salah satu pedagang yang menjual ikan segar di pasar pradisional Teluk Lingga, Sudirmang (55 tahun), Minggu.
Ia mengeluhkan pengunjung sangat sepi,sehingga dagangannya lebih banyak tersisa dari pada yang terjual.
"Saya hanya menjual beberapa kilogram ikan laut saja setiap harinya. Itupun masih banyak tersisa karena pengunjungnya masih sepi," katanya.
Sudirmang mengatakan, dirinya dan beberapa rekannya yang berjualan ikan di pasar tradisional tersebut, tetap berjualan agar jatah petak yang disewa itu tidak ditarik kembali pengelola pasar, karena kalau tidak digunakan akan ditarik kembali dan diberikan ke pedagang lainnya.
Namun, meskipun belum ramai, bersama pedagang lainnya akan tetap berjualan, karena ada juga warga yang sudah sering datang berbelanja mencari kebutuhan sehari-hari seperti ikan, sayuran dan dan kebutuhan lainnya.
Sari (27 tahun), pedagang sembako di pasar tersebut, juga membenarkan pengunjung masih sepi, sehingga dirinya mengalami kerugian selama berjualan sejak dibuka Januari 2013.
"Jauh berbeda penghasilan kami saat masih jualan di pasar lama di Teluk Lingga. Mudah-mudahan pasar ini semakin dikenal masyarakat agar pengunjung semakin ramai dan pendapatan bisa seperti ketika kami jualan di pasar lama sana," kata Sari.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Teluk Lingga, Pasombaran, mengatakan, pihaknya menyadari keluhan warga yang sudah memulai usaha baru di pasar baru dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas termasuk kepada para pegawai negeri sipil (PNS), TNI/Polri dan pihak perusahaan di darah ini untuk memanfaatkan keberadaan pasar yang dinilai sehat dan bersih.
Pasar yang dibangun itu kelasnya Tradisional namun dikelola dengan sistem modern dan sehat sebab ditangani dengan profesional, sehingga pedagang dan pengunjung sama-sama puas dan senang selama berada di tempat itu.
"Pemkab melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada berbagai pihak untuk datang berbelanja di pasar tradisional yang baru ditempati sekitar satu bulan itu," kata Pasombaran.
Menurut Pasombaran, Surat Edaran Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan ditandatangani langsung Haji Rupiansyah, menyebutkan bahwa dalam rangka mendukung Program Pemerintah tentang Pengelolaan dan Perubahan Pasar yang refresentatif serta memiliki fasilitas yang memadai.
Oleh karena itulah, maka diimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan instansi Pemerintah (Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada lingkungan Pemkab Kutai Timur, agar dapat mengunjungi pasar induk, begitu juga dengan instansi vertikal, unsur TNI/Polri serta para karyawan perusahaan swasta maupun masyarakat luas.
"Untuk saat ini benar masih sepi, ya namanya juga masih baru perlu waktu, namun kita yakin dalam beberapa bulan mendatang sudah semakin dikenal dan semakin ramai pengunjung untuk belanja," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013