Wakil Bupati Kabupaten Paser Syarifah Masitah Assegaf menyerahkan penghargaan kepada para juara lomba inovasi daerah di Pendopo Kabupaten, Selasa (24/8).
“Lomba inovasi daerah ini untuk meningkatkan daya saing. Harapan kami perangkat daerah lain yang belum berinovasi, untuk meningkatkan pelayanan dengan inovasi yang memudahkan masyarakat," kata Masitah.
Ia menuturkan akan mengevaluasi perangkat daerah yang tidak memiliki inovasi dalam pelayanan. Sebab dari 41 perangkat daerah, hanya 9 organisasi perangkat daerah (OPD) yang berpartisipasi.
“Tentu saya dan Pak Bupati, akan mengevaluasi perangkat daerah yang tidak berinovasi. Ini akan menjadi perhatian kami. Dari 9 (OPD) yang ikut, sudah ada 37 produk inovasi yang dihasilkan. Artinya kalau OPD lain ikut, maka bisa semakin banyak inovasinya,” katanya.
Lomba ini digagas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser yang diikuti organisasi perangkat daerah maupun masyarakat.
Ia berpesan kepada Bappedalitbang, untuk meningkatkan hadiah dan penghargaan guna memotivasi para inovator dari perangkat daerah.
“Uang pembinaan supaya bisa ditambah agar tambah semangat,” katanya.
Lomba inovasi daerah ini mencakup tiga kategori lomba yaitu inovasi perangkat daerah (uji coba), inovasi perangkat daerah (penerapan), dan inovasi produk unggulan.
Diketahui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian terpilih sebagai juara I lomba kategori inovasi perangkat daerah (uji coba) dengan inovasinya Dashboard Eksekutif.
Kemudian Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil juara I lomba inovasi perangkat daerah (penerapan) dengan inovasinya E-BUEN (Bikin Uursan Enak & Nyaman).
Sementara dari masyarakat, Finandar Astaman ditetapkan juara I lomba inovasi produk unggulan dengan inovasinya budidaya madu Trigona.
Untuk kategori tambahan, kategori perangkat daerah terinovatif diberikan kepada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Paser.
Peringat dua diberikan kepada Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, dan peringat ketiga diberikan kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pada kesempatan itu Kepala Bappedalitbang Paser Muksin mengatakan pada tahun 2020, ada 8 perangkat daerah yang mengikuti lomba dengan 18 inovasi. Sementara pada tahun ini ada 9 perangkat daerah yang mengikuti lomba dengan 37 inovasi.
Menurut Muksin tidak semua OPD yang memiliki inovasimengikuti lomba.Oleh karena itu ia berharap perangkat daerah tersebut dapat mendaftarkan inovasinya dalam sistem fasilitasi inovasi daerah dan dapat dilombakan pada tahun depan.
“Perlu digaris bawahi bahwa ada juga perangkat daerah yang sudah punya inovasi tapi tidak ikut lomba mungkin karena belum sempat didaftarkan. Makanya kami imbau untuk didaftarkan di aplikasi faslitasi inovasi daerah,” ujar Muksin. (ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
“Lomba inovasi daerah ini untuk meningkatkan daya saing. Harapan kami perangkat daerah lain yang belum berinovasi, untuk meningkatkan pelayanan dengan inovasi yang memudahkan masyarakat," kata Masitah.
Ia menuturkan akan mengevaluasi perangkat daerah yang tidak memiliki inovasi dalam pelayanan. Sebab dari 41 perangkat daerah, hanya 9 organisasi perangkat daerah (OPD) yang berpartisipasi.
“Tentu saya dan Pak Bupati, akan mengevaluasi perangkat daerah yang tidak berinovasi. Ini akan menjadi perhatian kami. Dari 9 (OPD) yang ikut, sudah ada 37 produk inovasi yang dihasilkan. Artinya kalau OPD lain ikut, maka bisa semakin banyak inovasinya,” katanya.
Lomba ini digagas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser yang diikuti organisasi perangkat daerah maupun masyarakat.
Ia berpesan kepada Bappedalitbang, untuk meningkatkan hadiah dan penghargaan guna memotivasi para inovator dari perangkat daerah.
“Uang pembinaan supaya bisa ditambah agar tambah semangat,” katanya.
Lomba inovasi daerah ini mencakup tiga kategori lomba yaitu inovasi perangkat daerah (uji coba), inovasi perangkat daerah (penerapan), dan inovasi produk unggulan.
Diketahui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian terpilih sebagai juara I lomba kategori inovasi perangkat daerah (uji coba) dengan inovasinya Dashboard Eksekutif.
Kemudian Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil juara I lomba inovasi perangkat daerah (penerapan) dengan inovasinya E-BUEN (Bikin Uursan Enak & Nyaman).
Sementara dari masyarakat, Finandar Astaman ditetapkan juara I lomba inovasi produk unggulan dengan inovasinya budidaya madu Trigona.
Untuk kategori tambahan, kategori perangkat daerah terinovatif diberikan kepada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Paser.
Peringat dua diberikan kepada Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, dan peringat ketiga diberikan kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pada kesempatan itu Kepala Bappedalitbang Paser Muksin mengatakan pada tahun 2020, ada 8 perangkat daerah yang mengikuti lomba dengan 18 inovasi. Sementara pada tahun ini ada 9 perangkat daerah yang mengikuti lomba dengan 37 inovasi.
Menurut Muksin tidak semua OPD yang memiliki inovasimengikuti lomba.Oleh karena itu ia berharap perangkat daerah tersebut dapat mendaftarkan inovasinya dalam sistem fasilitasi inovasi daerah dan dapat dilombakan pada tahun depan.
“Perlu digaris bawahi bahwa ada juga perangkat daerah yang sudah punya inovasi tapi tidak ikut lomba mungkin karena belum sempat didaftarkan. Makanya kami imbau untuk didaftarkan di aplikasi faslitasi inovasi daerah,” ujar Muksin. (ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021