Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan segera mengoperasikan satu unit bus yang memiliki seluruh perlengkapan untuk donor dan transfusi darah.

"Dengan demikian, kami bisa lebih aktif lagi menggerakkan masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Bus ini bisa parkir di pusat keramaian seperti Lapangan Merdeka atau mal, dan melayani mereka yang ingin mendonorkan darahnya," kata Kepala Bagian Administrasi PMI Balikpapan Asmariah, Selasa.

Menurut dia, bus tersebut merupakan bantuan dari PMI Pusat. Di dalam bus yang dilengkapi AC itu, tersedia tempat tidur, kantong darah, lemari pendingin penyimpan darah, dan semua perlengkapan lain yang diperlukan.

"Kami berharap bisa mendapat sumbangan darah sekurangnya 20-30 kantong sehari dari mobil ini," kata Asmariah.

Saat ini PMI Balikpapan baru bisa melayani 60 persen dari kebutuhan darah 1.200 kantong per bulan. "Kami baru bisa penuhi sampai 700 kantong," katanya.

Namun demikian, kata dia, kemampuan ini meningkat dari hanya 50 persen pada 2011-2012.

Selain dari bus donor, PMI Balikpapan, menurut Asmariah, terus memaksimalkan kinerja dan terus menambah jumlah pendonor tetap.

Apalagi, kata dia, ternyata PMI Balikpapan juga membantu suplai darah untuk rumah sakit di Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.

Ke-700 kantong darah berbagai golongan yang didapat PMI per bulan terutama berasal dari para pendonor tetap dan sebagian lagi dari kegiatan-kegiatan donor darah yang digalang masyarakat sendiri.

"Dari Kodam VI Mulawarman, misalnya, kami bisa dapat sampai 150 kantong lebih dalam sekali acara," kata Asmariah.

PMI menyediakan darah dalam kantong ukuran 350 cc. Bila masyarakat memerlukan darah, mereka harus mengganti biaya kantong, biaya pengolahan darah, dan biaya penyimpanan darah tersebut sebesar Rp290 ribu per kantong. "Darah itu sendiri tak ternilai harganya," kata Asmariah.

Karena PMI sering tak bisa memenuhi kebutuhan darah yang dibutuhkan masyarakat, kekurangan yang 40 persen itu dicukupi masyarakat sendiri. "Mereka yang perlu darah membawa kerabat atau temannya untuk diambil darahnya untuk memenuhi kebutuhan si sakit," katanya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013