Varian Delta belum terdeteksi dalam penularan atau penyebaran COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur, kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Jense Grace Makisurat.

"Hingga kini penularan varian Delta di wilayah Penajam Paser Utara belum dapat dideteksi karena butuh penelitian secara khusus," ujar Grace Makisurat di Penajam, Senin.

Virus corona varian Delta saat ini ramai diperbincangkan sebab penularannya tergolong lebih mudah dan cepat serta relatif sulit disembuhkan.

Gejala varian Delta dalam penyebaran COVID-19 menurut Grace Makisurat, sudah diklaim ada oleh salah satu rumah sakit di Provinsi Kalimantan Timur.

Namun, untuk sebarannya di masing-masing kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur perlu dipastikan melalui penelitian laboratorium khusus.

Varian Delta kata Grace Makisurat, patut diwaspadai atau dicurigai dengan penyebaran atau penularan virus corona yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Dalam berapa pekan terakhir data pasien terkonfrmasi positif COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 465 orang," ucapnya.

"Tapi, kami belum berani pastikan karena varian Delta karena butuh penelitian lebih lanjut atau khusus," tambahnya.

Kalau dilihat dari penularan yang terjadi lanjut Grace Makisurat, sebarannya cepat dan gejala yang dirasakan pasien lama sampai sekitar dua pekan.

"Di Kalimantan Timur sudah ada rumah sakit yang mengklaim varian Delta. Tapi perlu penelitian, bahwa varian Delta ada di Kabupaten Penajam Paser Utara," jelasnya.

Masyakakat Kabupaten Penajam Paser Utara diimbau tetap patuh atau taat menerapkan protokol kesehatan, termasuk warga yang sudah divaksin virus corona.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021