Penajam (ANTARA Kaltim) - Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus mengalami peningkatan akibat suplai terkendala cuaca buruk.

Bahkan sejumlah kebutuhan mengalami peningkatan sampai 50 persen dari harga sebelumnya. Kenaikan harga behan pokok terjadi di pasar tradisional, seperti di Pasar Penajam dan Pasar Petung.

"Bawang merah naik Rp25.000 sampai Rp30.000/kg, sebelumnya hanya Rp18.000/kg, dan wortel yang sebelumnya Rp15.000/kg kini menjadi Rp25.000/kg," kata Afni, pedagang sayur mayor di pasar Penajam, Senin.

Sementara itu, pedagang daging di pasar Petung, Burhan mengatakan harga daging sapi yang awalnya hanya Rp82.000/kg kini menjadi Rp100.000/kg. Selain itu, harga daging ayam potong juga meningkat dari Rp27.000/kg menjadi Rp35.000/kg.

Bahkan telur ayam yang hanya Rp1.200/butir kini menjadi Rp2.000/butir. Rata-rata pedagang di pasar Penajam dan pasar Petung menyatakan, hampir semua harga bahan pokok mengalami kenaikan hingga 50 persen.

"Harga ikan melonjak hampir 50 persen dari Desember lalu," ujar Thalib, pedagang ikan di Pasar Penajam. Namun, untuk harga beras tidak mengalami peningkatan.

Kabid Perdagangan, Dinas UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Disukmperindag) Kabupaten PPU, Rusli menjelaskan, adalah peningkatan harga sejumlah bahan pokok tersebut, karena suplai terganggu cuaca buruk di perairan Jawa dan Sulawesi.

"Ini yang memicu kenaikan harga bahan pokok. Sejumlah bahan pokok terutama sayur-sayuran didatangkan dari pulau Jawa dan Sulawesi," jelasnya.

Rusli mengatakan, wortel, kentang dan bawang merah didatangkan dari Jawa. Karena cuaca buruk jelas sangat mempengaruhi harga-harga, karena jalur transportasi juga terganggu. Petani di pulau Jawa dan Sulawesi tidak mengalami gagal panen, sehingga kenaikan harga bukan karena gagal panen.

Rusli menyatakan, harga-harga tersebut diperkirakan baru bisa stabil seperti harga sebelumnya pada Maret nanti. Stabilnya harga terjadi, jika cuaca akan kembali normal.

"Kami baru bisa memprediksi bahwa Maret harga baru bisa mengalami penurunan. Itu pun kalau cuacanya sudah kembali normal," ucapnya.

Rusli mengatakan, sejumlah bahan pokok memang didatangkan dari pulau Jawa dan Sulawesi, karena komoditas seperti kentang dan wortel tidak bisa hidup di wilayah Kaltim. Meskipun harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan, namun permintaan masyarakat tetap tinggi. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013