Nunukan (ANTARA Kaltim) - Harga bawang merah dan bawang putih eceran maupun di tingkat agen di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir akibat kurangnya pasokan.

"Kenaikan harga tersebut disebabkan kurangnya pasokan dari Sulawesi Selatan yang merupakan daerah pemasok utama selama musim hujan ini," kata Wawan, seorang penjual bawang di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Sabtu.

Menurut Wawan, pasokan bawang merah dari Sulawesi Selatan berkurang masuk Kabupaten Nunukan selain disebabkan faktor cuaca (musim hujan) juga diperoleh informasi bahwa pedagang bawang merah dari Sulawesi Selatan memasok ke Manado Sulawesi Utara.

"Saya dapat informasi, pedagang bawang merah dari Sulawesi Selatan yang memasok selama ini ke Nunukan sekarang memilih ke Manado karena katanya harganya lebih mahal," ujarnya.

Sebelum mengalami kenaikan, lanjut Wawan, harga pembelian bawang merah dari pedagang atau agen hanya Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram dengan harga jual kepada masyarakat sebesar Rp15.000 per kilogram.

Tapi sejak dua minggu ini, katanya, harga pembelian di tingkat agen sudah mendapai Rp22.000 per kilogram dalam keadaan masih kotor atau bertangkai dan dijual eceran seharga Rp26.000 per kilogram dalam keadaan bersih.

Wawan mengaku mendapatkan informasi dari agen di Kabupaten Nunukan yang menjadi pemasok bawang merah bahwa minggu depan bawang merah asal Nusa Tenggara Timur (NTT) akan masuk dan diperkirakan harga akan mengalami penurunan kembali.

Ia menambahkan, selain dari NTT juga akan masuk bawang merah dari Sulawesi Selatan yang bertepatan dengan musim tanam di wilayah itu ditambah pula stok di Manado telah menumpuk.

Kemudian salah seorang agen bawang di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan bernama Abbas di Nunukan, mengakui, harga bawang putih terus mengalami kenaikan sejak seminggu yang lalu.

Bawang putih yang diperjualbelikan di Kabupaten Nunukan, kata dia, berasal dari Malaysia sehingga kenaikan harganya lebih banyak dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang rupiah menjadi ringgit Malaysia.

"Kalau harga bawang putih tergantung dari nilai tukaran (rupiah ke ringgit Malaysia) karena bawang putih itu berasal dari sana," ujar Abbas.

Sebelum harga naik, lanjut dia, penjualan partai sebesar Rp18.000 per kilogram sedang sekarang ini harus dijual seharga Rp20.000 per kilogram kepada pedagang di pasar-pasar.

Menurutnya, nilai tukar rupiah ke ringgit Malaysia sekarang ini sebesar Rp3.300 per 1 ringgit Malaysia dibandingkan sebelumnya hanya Rp3.200 per 1 ringgit Malaysia.

"Kenaikan nilai tukaran tersebut, sudah berlangsung sejak seminggu ini. Jadi karena bawang putih berasal dari Malaysia maka harganya pasti sesuai dengan tukaran mata uang. Kenaikan harga bawang (putih) juga disebabkan stok di Tawau Malayasia mulai berkurang," kata Abbas.

Selanjutnya, dia memprediksi harga bawang merah akan turun kembali minggu depan pada kisaran Rp18.000 dan paling tinggi Rp20.000 per kilogram kotor karena petani bawang merah di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan mulai panen pekan ini.

"Sedangkan harga bawang putih sendiri tetap bergantung nilai tukaran mata uang," katanya.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013