Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sindikat pelaku pembobolan ATM menggasak uang seorang nasabah di Samarinda, hingga Rp74 juta.

Peristiwa pembobolan ATM sebuah bank swasta ternama itu dilaporkan korban berisial MY (62) ke Polresta Samarinda, Selasa siang.

"Kejadian itu berlangsung pada Minggu (20/1) sekitar pukul 08. 00 Wita. Saat itu, bapak (MY) mau mengambil uang di sebuah ATM di Jalan Slamet Riyadi, namun mesin ATM itu tidak bisa digunakan bertransaksi tetapi kartu bapak tidak bisa keluar dari mesin," ungkap Kiki Fatmala, kepada wratawan saat mendampingi MY, bapaknya, melaporkan peristiwa itu ke Polresta Samarinda, Selasa sore.

Sebelum masuk ke ATM, MY kata Kiki Fatmala, sempat diingatkan seorang warga agar tidak bertransaksi sebab mesin ATM tersebut bermasalah.

"Saat bapak kebingungan karena kartu ATM nya tertahan di dalam mesin, tiba-tiba seorang pria masuk dan meminta bapak menelpon layanan informasi bank yang ada di dinding ATM tersebut," katanya.

"Tapi karena bapak tidak membawa telepon genggam, pria tersebut kemudian meminjamkan teleponnya dan orang dibalik telepon itu meminta identitas bapak. Setelah menelpon, pria tidak dikenal itu lalu menyuruh bapak kembali memasukkan nomer PIN namun kartu itu tetap tidak bisa keluar sehingga bapak saya pulang," ungkap Kiki Fatmala.

Pada Senin (21/1) MY lanjut dia kemudian mengkonfirmasi masalah itu ke pihak bank namun ternyata dari data transaksi saldo rekening tersisa Rp18 ribu sementara uang Rp74 juta raib.

"Berdasarkan data transksi dari bank itulah kemudian kami melaporkan peristiwa itu, Kami menduga, pria yang meminjamkan telepon itu merupakan pelaku pembobol ATM milik bapak," ungkap Kiki Fatmala.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Samarinda, Komisaris Feby DP Hutagalung, dikonfirmasi, membenarkan laporan pembobolan STM tersebut.

"Kami telah menerima laporannya dan akan segera menindaklanjuti untuk mengungkap aksi pembobolan ATM tersebut," kata Feby DP Hutagalung.

Polisi lanjut Feby DP Hutagalung menghimbau warga agar berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang tidak dikenal saat bertransaksi di ATM.

"Modus seperti ini memang sudah sering terjadi sehingga kami mengingatkan warga agar tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal dan jika terjadi permasalahan terkait transaksi di ATM seharusnya menghubungi langsung pihak bank," ungkap Feby DP Hutagalung.     (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013