Samarinda (ANTARA Kaltim) - Warga perbatasan di Kabupaten Malinau, berharap pemerintah memberikan subsidi angkutan khusus barang.
"Kami berharap, pemerintah memberikan subsidi khusus angkutan barang agar distribusi kebutuahn pokok ke wilayah perbatasan lancar dan tentunya harganya juga akan jauh lebih murah," ungkap Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala, kepada wartawan di Samarinda, Sabtu.
Selama ini kata Ibau Ala, subsidi ke wilayah pedalaman Kaltim hanya berlaku bagi orang tetapi tidak pada barang bawaan.
Selama ini, penerbangan ke wilayah perbatasan dari Bandara Temindung Samarinda ke Bandara Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan yang merupakan satu-satunya akses untuk menjangkau tiga kecamatan lainnya di wilayah adat Apau Kayan tersebut dilayani maskapai penerbangan Susi Air sebagai pemenang lelang penerbangan bersubsidi 2012.
Itupun lanjut dia, pesawat Susi Air yang hanya berkapasitas 12 penumpang tersebut juga dicampur dengan barang.
Harga tiket untuk penerbangan bersubsidi dari Bandara Temindung Samarinda ke Bandara Long Ampung yakni Rp280 ribu per orang, sementara barang Rp12.500 per kilo.
"Jadi, harga kebutuhan pokok disana (Apau Kayan) sangat mahal sebab harus didistribusikan melalui pesawat yang tidak disubsidi. Selama ini, warga Apau Kayan juga banyak memenuhi kebutuhan pokok dengan berbelanja ke wilayah Malaysia yang jaraknya lebih 40 kilometer akibat tidak adanya akses darat baik dari ibukota Kabupaten Malinau maupun ke Kabupaten Kutai Barat yang berbatasan langsung dengan kawasan Apau Kayan" katanya.
"Jalur darat yang sudah tembus yakni di Long Bagung, Kutai Barat tetapi kondisi jalannya masih dari tanah sehingga sulit dilalui kendaraan," ungkap Ibau Ala.
Apau Kayan merupakan wilayah adat bagi etnis Dayak di Kabupaten Malinau yang berada di empat kecamatan yakni Kecamatan Kayan Ulu, Kayan Selatan, Kayan Ilir dan Kecamatan Sungai Boh
Selain mendesak jalur penerbangan bersubsidi segera berjalan normal dan subsidi angkutan barang, warga Apau Kayan lanjut Ibau Ala meminta agar pemerintah segera membuat jalur darat dari Kabupaten Kutai Barat yakni di Long Bagung hingga ke Long Ampung, ibu kota kecamatan Kayan Selatan.
"Warga Apau Kayan sudah lama menantikan adanya akses darat sehingga mereka tidak lagi menggantungkan transportasi melalui udara. Jika jalur darat tembus, hara kebutuhan pokok tentunya lebih murah sehingga masyarakt tidak perlu lagi memberi di Malaysia," kata Ibau Ala. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Kami berharap, pemerintah memberikan subsidi khusus angkutan barang agar distribusi kebutuahn pokok ke wilayah perbatasan lancar dan tentunya harganya juga akan jauh lebih murah," ungkap Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala, kepada wartawan di Samarinda, Sabtu.
Selama ini kata Ibau Ala, subsidi ke wilayah pedalaman Kaltim hanya berlaku bagi orang tetapi tidak pada barang bawaan.
Selama ini, penerbangan ke wilayah perbatasan dari Bandara Temindung Samarinda ke Bandara Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan yang merupakan satu-satunya akses untuk menjangkau tiga kecamatan lainnya di wilayah adat Apau Kayan tersebut dilayani maskapai penerbangan Susi Air sebagai pemenang lelang penerbangan bersubsidi 2012.
Itupun lanjut dia, pesawat Susi Air yang hanya berkapasitas 12 penumpang tersebut juga dicampur dengan barang.
Harga tiket untuk penerbangan bersubsidi dari Bandara Temindung Samarinda ke Bandara Long Ampung yakni Rp280 ribu per orang, sementara barang Rp12.500 per kilo.
"Jadi, harga kebutuhan pokok disana (Apau Kayan) sangat mahal sebab harus didistribusikan melalui pesawat yang tidak disubsidi. Selama ini, warga Apau Kayan juga banyak memenuhi kebutuhan pokok dengan berbelanja ke wilayah Malaysia yang jaraknya lebih 40 kilometer akibat tidak adanya akses darat baik dari ibukota Kabupaten Malinau maupun ke Kabupaten Kutai Barat yang berbatasan langsung dengan kawasan Apau Kayan" katanya.
"Jalur darat yang sudah tembus yakni di Long Bagung, Kutai Barat tetapi kondisi jalannya masih dari tanah sehingga sulit dilalui kendaraan," ungkap Ibau Ala.
Apau Kayan merupakan wilayah adat bagi etnis Dayak di Kabupaten Malinau yang berada di empat kecamatan yakni Kecamatan Kayan Ulu, Kayan Selatan, Kayan Ilir dan Kecamatan Sungai Boh
Selain mendesak jalur penerbangan bersubsidi segera berjalan normal dan subsidi angkutan barang, warga Apau Kayan lanjut Ibau Ala meminta agar pemerintah segera membuat jalur darat dari Kabupaten Kutai Barat yakni di Long Bagung hingga ke Long Ampung, ibu kota kecamatan Kayan Selatan.
"Warga Apau Kayan sudah lama menantikan adanya akses darat sehingga mereka tidak lagi menggantungkan transportasi melalui udara. Jika jalur darat tembus, hara kebutuhan pokok tentunya lebih murah sehingga masyarakt tidak perlu lagi memberi di Malaysia," kata Ibau Ala. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013