Sangatta (ANTARA Kaltim) - Bantuan CSR Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan kapasitas 140 KVA mampu menerangi lebih dari 200 rumah kepala keluarga warga pesisir, khususnya di Desa Sekerat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur.
Menurut Kepala Desa Sekerat Armadin, Senin, sejak KPC memberikan bantuan itu tahun 2011, masalah listrik masyarakat yang selama bertahun-tahun alami sudah teratasi. Pada malam hari jalan-jalan sudah terang dengan adanya lampu jalan.
"Sudah dua tahun ini kampung kami sudah terang benderang, bisa menonton televisi, anak-anak bisa belajar dengan baik, bahkan bisa untuk jadi usaha seperti membuat es batu dan minuman dingin," kata Armadin.
Armadi mengatakan, dari 200 lebih KK atau sekitar 700 jiwa warga yang menikmati aliran listrik bantuan CSR KPC itu, tersebar di dua RT di dusun Sekerat Pantai dan Dusun Mampang Desa Sekerat Kecamatan Bengalon.
Kini, listrik tersebut menjadi salah satu unit usaha desa dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang diterapkan layaknya Perusahaan Listrik Negara (PLN), yakni menarik iuran pelanggan setiap bulannya sesuai besaran pemakaian.
"Listrik ini dijadikan listrik desa dan dikelola oleh BumDes dan semua warga pelanggan tidak keberatan," kata Armadin.
Dikatakan, pelanggan dengan pemakaian 2 amper dikenakan iuran sebesar Rp100 ribu dan pengguna 4 amper dikenakan iuran sebesar Rp150 ribu per bulan. Itu juga akan digunakan sebagai biaya operasional, seperti biaya perawatan mesin, solar, oli dan gaji petugas operator mesin dan sisanya dikelola sebagai usaha desa.
Biaya paling besar untuk mengoperasikan listrik desa tersebut adalah bahan bakar solar. Ribuan liter dibutuhkan dalam satu bulan. Selain butuh banyak, jenis solar ini sulit diperoleh sehingga harus bekerja keras untuk mendapatkannya agar tetap menyalah.
"Kami harus berusaha agar listrik ini tetap menyala setiap malam, sebab kasihan warga kalau padam. Makanya kami harus pandai-pandai mencari solar agar stok tidak kosong. Tapi kalau memang tidak dapat, sesekali kami masih minta bantuan solar ke PT KPC," katanya.
Warga Sekerat sangat berterima kasih kepada PT KPC yang selama ini memberikan bantuannya melalui program CSR-nya. Berbagai bantuan yang selama ini telah diberikan sebagai bentuk kepeduliannya kepada masyarakat sekitar operasi tambang.
"Berbagai bantuan yang diberikan KPC sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat pesisir, seperti listrik dan bantuan pembangunan Instalasi Air Bersih dan pembanguna jalan Infrastruktur desa," kata Armadin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Menurut Kepala Desa Sekerat Armadin, Senin, sejak KPC memberikan bantuan itu tahun 2011, masalah listrik masyarakat yang selama bertahun-tahun alami sudah teratasi. Pada malam hari jalan-jalan sudah terang dengan adanya lampu jalan.
"Sudah dua tahun ini kampung kami sudah terang benderang, bisa menonton televisi, anak-anak bisa belajar dengan baik, bahkan bisa untuk jadi usaha seperti membuat es batu dan minuman dingin," kata Armadin.
Armadi mengatakan, dari 200 lebih KK atau sekitar 700 jiwa warga yang menikmati aliran listrik bantuan CSR KPC itu, tersebar di dua RT di dusun Sekerat Pantai dan Dusun Mampang Desa Sekerat Kecamatan Bengalon.
Kini, listrik tersebut menjadi salah satu unit usaha desa dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang diterapkan layaknya Perusahaan Listrik Negara (PLN), yakni menarik iuran pelanggan setiap bulannya sesuai besaran pemakaian.
"Listrik ini dijadikan listrik desa dan dikelola oleh BumDes dan semua warga pelanggan tidak keberatan," kata Armadin.
Dikatakan, pelanggan dengan pemakaian 2 amper dikenakan iuran sebesar Rp100 ribu dan pengguna 4 amper dikenakan iuran sebesar Rp150 ribu per bulan. Itu juga akan digunakan sebagai biaya operasional, seperti biaya perawatan mesin, solar, oli dan gaji petugas operator mesin dan sisanya dikelola sebagai usaha desa.
Biaya paling besar untuk mengoperasikan listrik desa tersebut adalah bahan bakar solar. Ribuan liter dibutuhkan dalam satu bulan. Selain butuh banyak, jenis solar ini sulit diperoleh sehingga harus bekerja keras untuk mendapatkannya agar tetap menyalah.
"Kami harus berusaha agar listrik ini tetap menyala setiap malam, sebab kasihan warga kalau padam. Makanya kami harus pandai-pandai mencari solar agar stok tidak kosong. Tapi kalau memang tidak dapat, sesekali kami masih minta bantuan solar ke PT KPC," katanya.
Warga Sekerat sangat berterima kasih kepada PT KPC yang selama ini memberikan bantuannya melalui program CSR-nya. Berbagai bantuan yang selama ini telah diberikan sebagai bentuk kepeduliannya kepada masyarakat sekitar operasi tambang.
"Berbagai bantuan yang diberikan KPC sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat pesisir, seperti listrik dan bantuan pembangunan Instalasi Air Bersih dan pembanguna jalan Infrastruktur desa," kata Armadin. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013