Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan TNI untuk mendistribusikan paket obat isolasi mandiri (isoman) kepada masyarakat di wilayah Jawa dan Bali yang membutuhkan.
"Bapak Presiden telah memerintahkan kepada TNI untuk mendistribusikan paket obat-obatan kepada masyarakat di wilayah Jawa dan Bali, termasuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut sampai kepada tangan masyarakat yang membutuhkan," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di acara Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Presiden RI Joko Widodo meluncurkan 300.000 paket obat isoman gratis kepada masyarakat. Panglima mengatakan paket obat-obatan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri baik orang tanpa gejala maupun orang dengan gejala ringan.
"Tentunya dalam pendistribusian 300.000 paket tahap pertama ini para Babinsa akan didampingi oleh petugas dari puskesmas maupun bidan-bidan desa di wilayah tersebut. Jajaran kesehatan Kodam, Kodim, Koramil dan Babinsa akan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan dan jajaran kepolisian dan harapan kita bahwa dengan kolaborasi antarinstitusi ini akan meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan isolasi mandiri," ujar Panglima TNI.
Dia menjelaskan masyarakat yang ingin mendapatkan paket obat isoman harus sesuai prosedur, yakni yang melaksanakan isolasi mandiri berbasis desa.
Puskesmas atau bidan desa akan melakukan triase dengan membagi para pasien apakah termasuk kategori tanpa gejala, gejala ringan, sedang atau berat.
Sehingga data tersebut sudah dimiliki bidan desa atau puskesmas.
"Sehingga untuk mendapat obat tersebut sudah terdata dengan baik oleh puskesmas atau bidan desa, sehingga mereka berhak untuk mendapat paket obat tersebut," jelas Panglima.
Adapun mekanisme pendistribusian akan diawasi oleh kesehatan Kodam, Kodim dan Koramil dan Babinsa, serta juga akan didampingi oleh petugas puskesmas maupun bidan desa yang memiliki daftar masyarakat yang sedang melaksanakan isoman.
Pembagian akan disesuaikan dengan data yang dimiliki puskesmas dengan persyaratan yang sudah ditentukan puskesmas di antaranya swab dan masyarakat harus benar dalam kondisi isoman.
"Penyimpanan ditempatkan di Kodim karena harus ada pengawasan, pendataan dan pencatatan keluar masuk obat dan saya imbau kepada masyarakat yang ada di desa, RT, RW apabila memang ingin mendapat obat tersebut silakan menyampaikan ke bidan desa dan petugas-petugas puskesmas. Setelah datanya ada maka Babinsa akan memberikan paket obat tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dan diantar dengan pendampingan bidan desa maupun petugas-petugas puskesmas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Bapak Presiden telah memerintahkan kepada TNI untuk mendistribusikan paket obat-obatan kepada masyarakat di wilayah Jawa dan Bali, termasuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut sampai kepada tangan masyarakat yang membutuhkan," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di acara Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Presiden RI Joko Widodo meluncurkan 300.000 paket obat isoman gratis kepada masyarakat. Panglima mengatakan paket obat-obatan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri baik orang tanpa gejala maupun orang dengan gejala ringan.
"Tentunya dalam pendistribusian 300.000 paket tahap pertama ini para Babinsa akan didampingi oleh petugas dari puskesmas maupun bidan-bidan desa di wilayah tersebut. Jajaran kesehatan Kodam, Kodim, Koramil dan Babinsa akan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan dan jajaran kepolisian dan harapan kita bahwa dengan kolaborasi antarinstitusi ini akan meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan isolasi mandiri," ujar Panglima TNI.
Dia menjelaskan masyarakat yang ingin mendapatkan paket obat isoman harus sesuai prosedur, yakni yang melaksanakan isolasi mandiri berbasis desa.
Puskesmas atau bidan desa akan melakukan triase dengan membagi para pasien apakah termasuk kategori tanpa gejala, gejala ringan, sedang atau berat.
Sehingga data tersebut sudah dimiliki bidan desa atau puskesmas.
"Sehingga untuk mendapat obat tersebut sudah terdata dengan baik oleh puskesmas atau bidan desa, sehingga mereka berhak untuk mendapat paket obat tersebut," jelas Panglima.
Adapun mekanisme pendistribusian akan diawasi oleh kesehatan Kodam, Kodim dan Koramil dan Babinsa, serta juga akan didampingi oleh petugas puskesmas maupun bidan desa yang memiliki daftar masyarakat yang sedang melaksanakan isoman.
Pembagian akan disesuaikan dengan data yang dimiliki puskesmas dengan persyaratan yang sudah ditentukan puskesmas di antaranya swab dan masyarakat harus benar dalam kondisi isoman.
"Penyimpanan ditempatkan di Kodim karena harus ada pengawasan, pendataan dan pencatatan keluar masuk obat dan saya imbau kepada masyarakat yang ada di desa, RT, RW apabila memang ingin mendapat obat tersebut silakan menyampaikan ke bidan desa dan petugas-petugas puskesmas. Setelah datanya ada maka Babinsa akan memberikan paket obat tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dan diantar dengan pendampingan bidan desa maupun petugas-petugas puskesmas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021