Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Sulthan berpendapat peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) hendaknya bukan sekadar seremonial.


"Peringatan HANI hari ini saya harap bukan hanya untuk seremonial, namun tidak menghasilkan dampak apapun kecuali dari seremonial itu sendiri, tapi harus mampu mengubah pola pikir generasi muda untuk menjauhi narkoba," ujar Sulthan di Penajam, Sabtu.

Setelah peringkat HANI, lanjutnya, harus bisa melahirkan semangat baru dari semua pihak, sehingga ada upaya yang berkesinambungan untuk menekan peredaran dan penggunaan obat terlarang tersebut.

Ia mengaku miris dengan peredaran narkoba di Kabupaten PPU akhir-akhir ini, misalnya sepanjang April 2021 saja Polres PPU, mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.
 
Pengungkapan pertama dengan tersangka Sua (37), pada 7 April dengan tempat kejadian perkara (TKP) di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam. Barang bukti yang ditemukan antara lain enam paket sabu-sabu.
 
Pengungkapan kedua terjadi pada Senin, 12 April dengan tersangka Ha, 26 tahun yang beralamat di RT 11, Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam. Barang bukti yang didapat antara lain tiga paket sabu-sabu.
 
Pengungkapan ketiga pada Selasa, 20 April dengan tersangka Luk, 36 tahun yang beralamat di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku. Barang bukti yang diamankan antara lain satu paket sabu-sabu dan sebuah pipet kaca.
 
Penangkapan keempat juga pada 20 April dengan tersangka empat orang, yakni Si (38), Al (47), ER (39), dan Mu (43). keempatnya merupakan warga Kecamatan Sepaku. Barang bukti yang diperoleh antara lain tiga paket sabu-sabu.
 
Penangkapan kelima terjadi pada Senin, 26 April, di Kelurahan Gunung Seteleng, dengan tersangka HD (36). Barang bukti yang ditemukan antara lain enam paket sabu-sabu.
 
Penangkapan keenam di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, pada Jumat, 30 April 2021 dengan tersangka AS. Barang bukti yang ditemukan polisi antara lain sabu-sabu sebanyak 30 paket.

Menurut Sulthan, dari contoh kasus yang berhadapan diungkap polisi tersebut, semua pelaku maupun penggunanya adalah masih tergolong berusia muda dan masih produktif, sehingga perlu langkah khusus agar generasi muda tidak terjebak narkoba.

"Kita cari dulu akar masalahnya mengapa mereka terjebak ke narkoba. Namun ada beberapa solusi untuk mencegah maupun agar mereka tidak lagi menyalahgunakan narkoba, diantaranya mencetak keterampilan agar mereka disibukkan dengan dunia kerja," ujarnya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021