Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G Plate mengatakan infrastruktur digital merupakan salah satu fondasi utama dalam percepatan transformasi digital di Indonesia.
"Agenda transformasi digital kita perlu dilaksanakan secara terstruktur dan komperhensif di empat sektor utama. Yang pertama adalah infrastruktur digital, infrastruktur ICT (TIK)," kata Menkominfo di Jakarta, Selasa (15/6) malam.
"Infrastruktur digital yang tidak hanya kepada mitra dan ekosistem pemerintah, tapi pemerintah juga secara agresif melaksanakan dan membangun infrastruktur ICT untuk memperkecil digital divide, agar masyarakat bisa masuk dan bergabung di dalam ruang digital nasional kita yang itu tidak kecil, tidak murah, sangat mahal, padat , cepat dan sulit wilayah kerjanya," imbuhnya.
Sementara itu, tiga sektor utama lainnya selain infrastruktur digital adalah ekonomi digital (digital economy), pemerintahan digital (e-government), dan masyarakat digital (digital society).
Ada pun Kementerian Kominfo dalam melaksanakan agenda ini, infrastruktur digital adalah sebagai fondasi utama yang mendorong percepatan transformasi digital di tiga sektor lainnya.
"Indonesia memiliki potensi tumbuh pesat untuk menjadi negara dengan economy internet terbesar di kawasan. Di tahun 2020, digital economy Indonesia senilai 44 miliar dolar AS, dan di tahun 2025 diproyeksikan sebesar lebih dari 124 miliar dolar AS atau 40 persen dari digital economy Asia Tenggara," papar Menkominfo.
Untuk menunjang hal tersebut, lanjut dia, ekosistem itu diisi oleh industri seperti platform e-dagang (e-commerce), media daring (online media), transportasi daring (ridehailing), hingga teknologi finansial (fintech).
Menkominfo menambahkan, pandemi juga mengakselerasi pertumbuhan industri lainnya seperti pendidikan (edutech), kesehatan (telemedicine), dan hiburan digital (digital entertainment).
"Wilayah ini semakin melebar dan membesar. Pemerintah memastikan ekonomi digital bisa terus dikembangkan melalui optimalisasi ekosistem ekonomi digital yang menyeluruh demi terwujudnya potensi nilai ekonomi digital Indonesia yang lebih baik dan menyeluruh," kata Menteri Johnny.
Ekonomi digital, lanjut dia, juga hadir sebagai ruang penciptaan nilai ekonomi dan titik temu bagi para pelaku, penggerak teknologi, pemerintah, dan masyarakat, yang menitikberatkan pada inovasi dan mendorong inklusivitas.
Ada pun Menkominfo mengatakan, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menerapkan karakter kerja dan semangat utama yang meliputi ketajaman, kelincahan, dan keberanian, sehingga dapat menciptakan sistem ekonomi digital di Indonesia.
"Memastikan pemerintah ada kemampuan untuk menyempurnakan kebijakan, selalu ada niat untuk itu, maupun program-program berdasarkan interaksi yang dimutakhirkan dengan pertimbangan masukan dari pelaku industri ekonomi digital Indonesia," kata dia.
"Harapannya, bisa tercipta opsi dan langkah nyata strategis namun practical, yang sifatnya antisipatif yang tidak harus menunggu waktu genting maupun ketika muncul ke permukaan. Perlu langkah lebih dini, opsi yang lebih practical," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Agenda transformasi digital kita perlu dilaksanakan secara terstruktur dan komperhensif di empat sektor utama. Yang pertama adalah infrastruktur digital, infrastruktur ICT (TIK)," kata Menkominfo di Jakarta, Selasa (15/6) malam.
"Infrastruktur digital yang tidak hanya kepada mitra dan ekosistem pemerintah, tapi pemerintah juga secara agresif melaksanakan dan membangun infrastruktur ICT untuk memperkecil digital divide, agar masyarakat bisa masuk dan bergabung di dalam ruang digital nasional kita yang itu tidak kecil, tidak murah, sangat mahal, padat , cepat dan sulit wilayah kerjanya," imbuhnya.
Sementara itu, tiga sektor utama lainnya selain infrastruktur digital adalah ekonomi digital (digital economy), pemerintahan digital (e-government), dan masyarakat digital (digital society).
Ada pun Kementerian Kominfo dalam melaksanakan agenda ini, infrastruktur digital adalah sebagai fondasi utama yang mendorong percepatan transformasi digital di tiga sektor lainnya.
"Indonesia memiliki potensi tumbuh pesat untuk menjadi negara dengan economy internet terbesar di kawasan. Di tahun 2020, digital economy Indonesia senilai 44 miliar dolar AS, dan di tahun 2025 diproyeksikan sebesar lebih dari 124 miliar dolar AS atau 40 persen dari digital economy Asia Tenggara," papar Menkominfo.
Untuk menunjang hal tersebut, lanjut dia, ekosistem itu diisi oleh industri seperti platform e-dagang (e-commerce), media daring (online media), transportasi daring (ridehailing), hingga teknologi finansial (fintech).
Menkominfo menambahkan, pandemi juga mengakselerasi pertumbuhan industri lainnya seperti pendidikan (edutech), kesehatan (telemedicine), dan hiburan digital (digital entertainment).
"Wilayah ini semakin melebar dan membesar. Pemerintah memastikan ekonomi digital bisa terus dikembangkan melalui optimalisasi ekosistem ekonomi digital yang menyeluruh demi terwujudnya potensi nilai ekonomi digital Indonesia yang lebih baik dan menyeluruh," kata Menteri Johnny.
Ekonomi digital, lanjut dia, juga hadir sebagai ruang penciptaan nilai ekonomi dan titik temu bagi para pelaku, penggerak teknologi, pemerintah, dan masyarakat, yang menitikberatkan pada inovasi dan mendorong inklusivitas.
Ada pun Menkominfo mengatakan, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menerapkan karakter kerja dan semangat utama yang meliputi ketajaman, kelincahan, dan keberanian, sehingga dapat menciptakan sistem ekonomi digital di Indonesia.
"Memastikan pemerintah ada kemampuan untuk menyempurnakan kebijakan, selalu ada niat untuk itu, maupun program-program berdasarkan interaksi yang dimutakhirkan dengan pertimbangan masukan dari pelaku industri ekonomi digital Indonesia," kata dia.
"Harapannya, bisa tercipta opsi dan langkah nyata strategis namun practical, yang sifatnya antisipatif yang tidak harus menunggu waktu genting maupun ketika muncul ke permukaan. Perlu langkah lebih dini, opsi yang lebih practical," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021