Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Gusher Mitra Sejahtera (GMS) selaku pengembang proyek revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur menjamin bahwa pedagang lama di pasar tersebut tetap akan mendapat tempat.

"Kami mengakomodasi apa yang diinginkan pedagang dalam konsep baru ini," kata Agung Laksamana, Komisari PT Gusher, usai presentasi di depan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Balikpapan di Balaikota Balikpapan, Kamis (6/12).

Menurut Agung, konsep itu tersimpul dalam 4 hal, yang terutama adalah tidak mengubah Pasar Inpres sekarang menjadi mal atau plaza, seperti Plaza Kebun Sayur yang berdiri di depan Pasar Inpres itu sekarang.

"Makanya konsep ini kami sebut revitalisasi, bukan pembangunan yang sama sekali baru," sebut Agung. Dengan demikian, tidak akan ada rumah toko (ruko) di depan pasar tersebut seperti ditakutkan pedagang.

Pengembang bahkan menambahkan ornamen-ornamen tradisional sehingga pasar yang menghabiskan investasi sebesar Rp150 miliar itu nanti akan lebih berkarakter tradisional dan khas Balikpapan-Kalimantan Timur.

Pasar juga dibuatkan sistem pembuangan air, sistem pembuangan sampah dan limbah, dan lain-lain sehingga akan menjadi pasar yang nyaman baik bagi pedagang maupun pembeli.

Kemudian, semua pedagang yang ada saat ini, yaitu 641 pedagang, dijamin untuk tetap mendapat tempat di pasar hasil revitalisasi nanti.

"Pedagang lama kami jamin untuk tetap dapat tempat berjualan di Pasar Inpres," tegas Agung. Dan mereka pun dapat harga spesial, yaitu hanya Rp150 juta dan Rp225 juta untuk harga kiosnya.

Agung juga menjelaskan kepada Muspida, bahwa saat ini pihaknya segera menyampaikan hal ini kepada para pedagang Pasar Inpres. Informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan proyek revitalisasi ini juga akan dengan mudah didapat semua pihak yang memerlukannya.

Segera setelah semua pihak setuju atas konsep ini, pengembang akan mulai membangun.

"Saat ini yang sudah kita bangun adalah tempat pembuangan sampah sementara. Untuk bangunan utama ya di 2013," kata Agung Laksamana. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012