Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengusulkan kepada gubernur setempat, segera melakukan relokasi Gedung Perpustakaan Kaltim karena gedung lama sudah tidak representatif.
"Kami mengusulkan kepada Gubernur Kaltim untuk merelokasi gedung perpustakaan ke tempat yang layak karena gedung yang ada sekarang sudah tidak representatif lagi," ujar Ketua GPMB Provinsi Kaltim Syafruddin Pernyata di Samarinda, Jumat.
Menurutnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim telah menyelesaikan dokumen perencanaan untuk pembangunan gedung baru di lokasi yang baru, sehingga gubernur disarankan merealisasikan pembangunannya.
Syafruddin yang juga mantan Kepala Dinas Perpustakaan Kaltim ini melanjutkan, setidaknya terdapat empat alasan mengapa gedung perpustakaan harus dipindah, pertama adalah jumlah pemustaka dan koleksi bahan pustaka tidak berbanding lurus dengan ruang yang tersedia.
Kedua adalah ruangan yang ada saat ini, untuk jumlah dan luasannya sangat terbatas sehingga tidak mampu lagi memfasilitasi aktivitas literasi masyarakat.
Ketiga, pada musim penghujan, di kawasan gedung perpustakaan sering dilanda banjir, bahkan hingga masuk ke lantai dasar dengan ketinggian air rata-rata selutut orang dewasa.
Keempat, lahan untuk pembangunan gedung perpustakaan telah tersedia, bahkan dokumen perencanaan telah dibuat sejak tahun 2012, namun sampai saat ini pembangunan fisiknya belum direalisasikan.
"Untuk itu, dalam upaya mendorong Pemprov Kaltim mendukung penyediaan sarana gedung perpustakaan yang lebih representatif sebaga wahana peningkatan literasi masyarakat, kami berharap gubernur segera merealisasikan pembangunannya," ucap dia.
Ia juga mengatakan, GPMB merupakan mitra kerja pemerintah dalam mengampanyekan program pembangunan literasi, termasuk kegemaran membaca sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Sebagai mitra kerja pemerintah, maka ia menilai wajar jika kemudian GPMB Kaltim memberikan masukan untuk pembangunan SDM, terutama terkait upaya meningkatkan literasi melalui aneka bahan bacaan yang tersedia di perpustakaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Kami mengusulkan kepada Gubernur Kaltim untuk merelokasi gedung perpustakaan ke tempat yang layak karena gedung yang ada sekarang sudah tidak representatif lagi," ujar Ketua GPMB Provinsi Kaltim Syafruddin Pernyata di Samarinda, Jumat.
Menurutnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim telah menyelesaikan dokumen perencanaan untuk pembangunan gedung baru di lokasi yang baru, sehingga gubernur disarankan merealisasikan pembangunannya.
Syafruddin yang juga mantan Kepala Dinas Perpustakaan Kaltim ini melanjutkan, setidaknya terdapat empat alasan mengapa gedung perpustakaan harus dipindah, pertama adalah jumlah pemustaka dan koleksi bahan pustaka tidak berbanding lurus dengan ruang yang tersedia.
Kedua adalah ruangan yang ada saat ini, untuk jumlah dan luasannya sangat terbatas sehingga tidak mampu lagi memfasilitasi aktivitas literasi masyarakat.
Ketiga, pada musim penghujan, di kawasan gedung perpustakaan sering dilanda banjir, bahkan hingga masuk ke lantai dasar dengan ketinggian air rata-rata selutut orang dewasa.
Keempat, lahan untuk pembangunan gedung perpustakaan telah tersedia, bahkan dokumen perencanaan telah dibuat sejak tahun 2012, namun sampai saat ini pembangunan fisiknya belum direalisasikan.
"Untuk itu, dalam upaya mendorong Pemprov Kaltim mendukung penyediaan sarana gedung perpustakaan yang lebih representatif sebaga wahana peningkatan literasi masyarakat, kami berharap gubernur segera merealisasikan pembangunannya," ucap dia.
Ia juga mengatakan, GPMB merupakan mitra kerja pemerintah dalam mengampanyekan program pembangunan literasi, termasuk kegemaran membaca sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Sebagai mitra kerja pemerintah, maka ia menilai wajar jika kemudian GPMB Kaltim memberikan masukan untuk pembangunan SDM, terutama terkait upaya meningkatkan literasi melalui aneka bahan bacaan yang tersedia di perpustakaan.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021