Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu (19/5/2021), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 1,20 persen atau 84,04 poin, menjadi menetap di 6.950,20 poin.


Indeks FTSE 100 menguat 0,02 persen atau 1,39 poin menjadi 7.034,24 poin pada Selasa (18/5/2021), setelah melemah 0,15 persen atau 10,76 poin menjadi 7.032,85 poin pada Senin (17/5/2021), dan terangkat 1,15 persen atau 80,28 poin menjadi 7.043,61 poin pada Jumat (14/5/2021).

Anglo American, perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi secara global, adalah pemain berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,71 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan sumber daya global BHP Group yang terpangkas 4,57 persen, serta perusahaan tambang tembaga asal Chile Antofagasta kehilangan 3,44 persen.

Sementara itu, Ferguson, perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris melonjak 2,18 persen, menjadi pencetak keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan produsen rokok, cerutu, pipa dan tembakau tanpa asap, snus, rokok elektrik, dan produk tembakau lainnya Imperial Brands yang bertambah 1,36 persen; serta perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International naik 1,16 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021