Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Padilah Mante Runa mengatakan setelah Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah masyarakat diimbau tidak kendor menerapkan protokol kesehatan dan tetap taat anjuran pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.


Padilah di Samarinda, Rabu memprediksi berdasarkan pengalaman pada tahun sebelumnya angka kenaikan kasus COVID-19 bakal terlihat dua pekan usai lebaran.

Padilah menjelaskan, saat libur lebaran berdasarkan grafik mulai tanggal 10-17 Mei perkembangan kasus COVID-19 khususnya di wilayah Kaltim memang melandai, tapi menjelang tanggal 18 Mei mendatang perkembangan kasus diprediksi bakal naik lagi.

Analisa tersebut didasarkan mas inkubasi virus corona antara 5-10 atau 14 hari setelah itu bisa dilihat apakah melandai atau naik.

"Mudah-mudahan tidak terjadi di Kaltim, tapi kemungkinan itu ada," katanya.

Padilah mengatakan selama masih ada masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan maka sangat dimungkinkan akan ada kenaikan kasus.

"Pemerintah sudah mengantisipasi arus balik mudik lebaran dengan melakukan kegiatan skrining pada pelaku perjalanan maupun penyekatan di batas wilayah antar kabupaten kota. Sehingga diharapkan dapat menekan penularan virus corona," jelasnya.

Menurutnya, potensi di Kaltim tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia, karena masih ada mobilisasi masyarakat antar Kabupaten/Kota dan masih ada masyarakat yang abai dan lalai dengan protokol kesehatan bisa mengakibatkan kasus COVID-19 mungkin bisa terjadi di Kaltim.

Update perkembangan Covid-19 di Kaltim per Rabu 19 Mei 2021. berdasarkan rilis Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim. Terkonfirmasi positif ada penambahan 128 kasus, sehingga jumlah keseluruhan 70.404 kasus.

Sementara sembuh ada 95 pasien, sehingga berjumlah 67.616 pasien. Dan pasien meninggal dunia 2 orang, total berjumlah 1.691 orang. Pasien dalam perawatan tambah 31 pasien, sehingga total 1.097 pasien.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021