Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Bupati  Paser, HM Ridwan Suwidi, mengatakan, pemekaran suatu wilayah merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan percepatan pembangunan, termasuk rencana pemekaran Kabupaten Paser Selatan.

"Pemekaran suatu wilayah sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan dalam rangka percepatan pembangunan daerah tersebut. Saya juga mengajak masyarakat untuk menyamakan persepsi dalam membangun Paser," kata Ridwan Suwidi.
    
Ridwan Suwidi menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pada acara Deklarasi Kabupaten Paser Selatan  (Passel) di Gedung Serba Guna Batu Kajang, Selasa.

Selain Bupati Paser, deklarasi ini juga dihadiri  ketua umum tim  sukses Paser Selatan, HM. Aksa Arsyad serta Ketua DPRD Paser, H. Kaharuddin,SE.

Belanja pembangunan pada APBD 2013 menurut Ridwan Suwidi, harus lebih besar dari belanja rutin aparatur agar pembangunan bisa sepenuhnya dirasakan masyarakat.

“Selama ini, belanja aparatur lebih besar dibanding belanja pembangunan sehingga masyarakat tidak bisa menikmatinya. APBD  2013 porsinya akan kita balik dimana belanja pembangunan harus lebih besar dari belanja aparatur,” katanya.

Antusias masyarakat menyaksikan secara langsung deklarasi Timses Passel itu cukup besar.

Akibatnya, gedung tempat deklarasi itu tak mampu menampung para relawan maupun masyarakat yang berbondong-bondong menghadiri deklarasi tersebut.

Dalam acara deklarasi itu, sejumlah kesenian tradisional khas Kabupaten Paser ditampilkan di antaranya, tari Ronggeng Paser serta berbagai kesenian daerah lainnya seperti kuda lumping dan reog.

Ketua Timses Passel HM. Aksa Arsyad mengungkapkan, luas Kabupaten Paser setara dengan lima kabupaten/kota yang ada di daerah Makassar, Sulawesi Selatan.

APBD Kabupaten Paser yang hanya Rp1,7 triliun rupiah juga disebut Aksa Arsyad tidak mampu memberikan pembangunan secara merata terhadap desa-desa yang ada di daerah itu.  

Sementara, dari sisi pelayanan menurut dia juga menjadi permasalahan tersendiri sebab Kabupaten Paser memiliki luas lebih 11 ribu kilometer persegi.

"Semakin sempit luas wilayah, kian terjamin pelayanan publik sehingga dapat dinikmati dengan mudah. Pendekatan pelayanan, kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan infrastruktur publik menjadi semangat utama pembentukan daerah otonomi baru," ujar Aksa Arsyad.

Timses Passel, sambung Aksa Arsyad akan berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Paser Selatan.  

Infrastruktur publik seperti jalan, jembatan, air bersih dan penerangan, tambahnya,  akan menjadi prioritas utama pembangunan jika Passel definitif sebagai kabupaten agar masyarakat yang menjadi DOB Passel dapat merasakan langsung dari pemekaran.

"Semua Prosedur pemekaran termasuk kelengkapan administrasi telah kita penuhi, tinggal menunggu hasil kajian akademis dari tim UGM," ungkap Aksa Arsyad.

Setelah acara deklarasi, Bupati Paser meresmikan sekretariat Timses Passel yang lokasinya tidak jauh dari deklarasi. (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012