Sebanyak 271 desa dari total 997 desa di wilayah Provinsi Kalimantan Timur  masih blank spot atau belum tersentuh sinyal komunikasi dan segera diupayakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh pemerintah setempat.
 

Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal di Samarinda, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan rekapitulasi blank spot di kabupaten dan kota di Kaltim. Saat ini masih ada 27,18 persen dari total 997 desa di Kaltim masuk kategori buta sinyal.

Pendataan Diskominfo Kaltim, menyebutkan ratusan blank spot tersebar di sejumlah kabupaten/kota dengan rincian di Kutai Barat 86 desa, Berau 42 wilayah, Paser 37, Kutim 34, dan Kukar 56. Selebihnya tersebar di Bontang, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara, dan Samarinda.

"Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, hanya Balikpapan yang tak memiliki daerah tanpa sinyal," kata Faisal.

Ia menambahkan kawasan Mahakam Ulu menjadi daerah terbanyak blank spot, namun karena daerah ini masuk wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal atau 3T. Sehingga perhatian pemerintah pusat cenderung lebih tinggi dengan urusan pembangunan.

Faisal menegaskan urusan titik buta sinyal tersebut terdapat tiga daerah yang mesti dikenal warga yakni jaringan kabel, seluler, dan jaringan satelit.

"Kondisi ini memungkinkan untuk dilakukan di Kaltim, untuk mengatasi permasalahan blank spot,” pungkasnya.

Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan keseriusannya untuk menuntaskan persoalan jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah yang ada di Kaltim.

"Masih ada daerah blank spot (di Kaltim). Tolong buatkan surat usulan pembangunan BTS ke Kemenkominfo. Nanti surat usulan saya bawa sendiri ke Menkominfo Johnny Gerard Plate,” kata Isran Noor.

Isran Noor berharap semua masyarakat Kaltim bisa menikmati jaringan informasi sehingga tidak tertinggal jauh dengan masyarakat di Provinsi lainnya.

"Secara bertahap segera kami selesaikan, sehingga tidak ada lagi blank spot,” tegas Isran.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021