Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur melarang masuk warga negara India untuk sementara berkenaan dengan kemungkinan mereka terpapar COVID-19 dan menularkannya mengingat kasus COVID-19 yang meledak di negara tersebut.
 

“Mulai berlaku sejak 24 April kemarin,” kata Wali Kota Rizal Effendi, Selasa. Termasuk juga dilarang masuk ke Indonesia warga negara asing lainnya yang sempat singgah di India.

Larangan tersebut juga menyusul 6 orang awak kapal pengangkut batu bara dari India yang positif COVID-19 di Samarinda dan dirawat di kota itu.

Balikpapan yang juga memiliki pelabuhan ekspor batu bara dan juga melayani ekspor ke luar negeri termasuk ke India pun langsung waspada dan mengetatkan pemeriksaan atas kapal-kapal asing yang berlabuh di Teluk Balikpapan.

“Jangan sampai terulang seperti di Samarinda,” kata Wali Kota Rizal.

Ia menambahkan, kerjasama pengawasan pelabuhan laut dan pelabuhan udara antara para pemegang kepentingan yaitu PT Pelindo 4 selaku pengelola Pelabuhan Semayang, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Sepinggan, dan Bea Cukai. Termasuk juga Imigrasi.

“Kita semua bekerjasama, berbagi informasi kalau ada tamu atau pendatang dari luar berpotensi seperti di beberapa daerah. Kita akan cermati,” lanjut Wali Kota.

Ketua Satgas COVID-19 Balikpapan itu juga memastikan bahwa hingga kini belum ada laporan soal varian baru virus COVID-19 yang berkembang dari India, yaitu B117 dan B.1617.

“Ya mudah-mudahan selamanya bebas dari varian itu. Karena kita juga melakukan pengawasan,” demikian Rizal Effendi.

Hal kejadian di Samarinda sendiri bermula dari anak buah kapal (ABK) kargo curah yang sedang memuat batubara untuk ekspor ke India yang mengalami sakit. Petugas dari KKP yang memeriksa menemukan indikasi yang bersangkutan terpapar COVID-19, sehingga segera dilakukan tes swab PCR dan tracing. Hasilnya, para ABK yang kebetulan warga India seluruhnya 6 orang positif COVID-19.

“Mereka segera kami bawa ke rumah sakit dan menjalani isolasi,” kata Kepala KKP Samarinda Solihin. 
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021