Samarinda (ANTARA Kaltim) - General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur Nyoman Astawa mengatakan, kawasan perbatasan antara Kaltim dan Malaysia Timur, terutama di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, ditargetkan akan terang benderang pada 2013.

"Berbagai sarana dan prasarana untuk membuat kawasan perbatasan terang benderang itu sebagian sudah dibangun, seperti pada 27 Oktober 2012 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTMH Beranda I di Krayan," kata Nyoman Astawa di Samarinda, Jumat.

Peletakan batu pertama saat itu dilakukan oleh Direktur Operasi PLN Wilayah Indonesia Timur, Vickner Sinaga. Selain peletakan batu pertama PLTMH Beranda I di Krayan dengan kapasitas 250 KW, saat itu juga dilakukan peresmian operasinya Kantor PLN Unit Pelayanan Krayan.

Selama ini, di kawasan perbatasan memang sangat ironi, yakni wilayah Malaysia yang berada di Pulau Sebatik terang benderang saat malam, sementara di sebelahnya yang juga Pulau Sebatik namun masuk wilayah Indonesia tampak gelap, untuk itu pihaknya akan membuatnya terang benderang pada 2013.

Untuk membuat kawasan Kaltim yang di sebelah utara berbatasan dengan Sabah dan sebelah barat berbatasan dengan Serawak (keduanya merupakan bagian Malaysia Timur) itu, diperkirakan kebutuhan daya listriknya sebesar 350 KW.

Daya sebesar itu akan mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi warga perbatasan di kawasan itu yang jumlahnya sebanyak 65 desa dengan pusat pemerintahan di Long Bawan.

Jumlah penduduk yang menghuni di kawasan itu lumayan banyak, yakni mencapai 8.438 jiwa dengan kepala keluarga (KK) sebanyak 750.

Hanya saja, untuk menuju ke kawasan perbatasan itu belum dapat dilalui dengan jalan darat maupun sungai, sehingga satu-satunya akses hanya dengan menggunakan pesawat atau helikopter.

Untuk itu, dalam distribusi peralatan dan bahan bangunan infrastruktur listrik, maka PLN telah bekerja sama dengan TNI AU dalam penggunaan helikopter karena pesawat komersial sangat terbatas.

Namun karena daya tampung helikopter TNI juga terbatas, maka peralatan yang sudah dalam bentuk jaringan itu harus dibongkar, padahal semestinya jaringan itu tidak perlu dibongkar karena sangat sulit untuk memasangnya kembali. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012