Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Bupati Berau Makmur HAPK mendukung penuh upaya warga Kecamatan Biduk-Biduk mempertahankan kelestarian hutan di sekitar objek wisata Labuan Cermin.
"Bahkan rencana pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di sekitar Labuan Cermin diminta untuk ditinjau ulang," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Berau, Mappasikra Mappaseleng, Senin (13/11).
Menurut dia, Bupati Makmur meminta Dinas Perkebunan mengevaluasi izin yang diinginkan salah satu investor membuka perkebunan kelapa sawit di sekitar Labuan Cermin.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, investor yang akan membuka perkebunan kelapa sawit di sekitar obyek wisata Labuan Cermin membutuhkan lahan sekitar 12 ribu hektare.
"Makanya Bupati meminta segera dievaluasi, dan menyarankan agar luas lahan yang dibutuhkan investor itu dikurangi," kata Mapasikra.
Diharapkan ke depan objek wisata Labuan Cermin tetap terjaga dan kawasan penyangga tetap terpelihara karena di sekitar Labuan Cermin terdapat sumber air tawar bagi warga di Kampung Pantai Harapan, Biduk-biduk dan Giring-giring.
"Bupati meminta idealnya lahan penyangga yang disiapkan untuk melestarikan Labuan Cermin sekitar 4.000 hektare," ujar Mappasikra.
Sebelumnya, Mukhlis, anggota DPRD Berau yang melakukan reses di Kecamatan Biduk-biduk belum lama ini menerima aspirasi warga tentang usulan perluasan kawasan penyangga obyek wisata Labuan Cermin.
"Warga mengusulkan 900 hektare untuk dijadikan hutan lindung," kata Mukhlis.
Dengan begitu, lahan di sekitar Labuan Cermin pun aman dari lirikan investor, seperti rencana salah satu investor membuka perkebunan kelapa sawit di sekitarnya.
"arena warga ingin mempertahankan sumber air bersih," tambah Mukhlis.
Selain itu, warga setempat pun merasa sadar bahwa potensi wisata untuk kepentingan jangka panjang.
"Apalagi di Labuan Cermin ada potensi sumber air tawar. Jadi memang perlu dipertahankan," kata Mukhlis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Bahkan rencana pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di sekitar Labuan Cermin diminta untuk ditinjau ulang," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Berau, Mappasikra Mappaseleng, Senin (13/11).
Menurut dia, Bupati Makmur meminta Dinas Perkebunan mengevaluasi izin yang diinginkan salah satu investor membuka perkebunan kelapa sawit di sekitar Labuan Cermin.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, investor yang akan membuka perkebunan kelapa sawit di sekitar obyek wisata Labuan Cermin membutuhkan lahan sekitar 12 ribu hektare.
"Makanya Bupati meminta segera dievaluasi, dan menyarankan agar luas lahan yang dibutuhkan investor itu dikurangi," kata Mapasikra.
Diharapkan ke depan objek wisata Labuan Cermin tetap terjaga dan kawasan penyangga tetap terpelihara karena di sekitar Labuan Cermin terdapat sumber air tawar bagi warga di Kampung Pantai Harapan, Biduk-biduk dan Giring-giring.
"Bupati meminta idealnya lahan penyangga yang disiapkan untuk melestarikan Labuan Cermin sekitar 4.000 hektare," ujar Mappasikra.
Sebelumnya, Mukhlis, anggota DPRD Berau yang melakukan reses di Kecamatan Biduk-biduk belum lama ini menerima aspirasi warga tentang usulan perluasan kawasan penyangga obyek wisata Labuan Cermin.
"Warga mengusulkan 900 hektare untuk dijadikan hutan lindung," kata Mukhlis.
Dengan begitu, lahan di sekitar Labuan Cermin pun aman dari lirikan investor, seperti rencana salah satu investor membuka perkebunan kelapa sawit di sekitarnya.
"arena warga ingin mempertahankan sumber air bersih," tambah Mukhlis.
Selain itu, warga setempat pun merasa sadar bahwa potensi wisata untuk kepentingan jangka panjang.
"Apalagi di Labuan Cermin ada potensi sumber air tawar. Jadi memang perlu dipertahankan," kata Mukhlis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012