Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sektor Bahan Bakar Mineral yang terdiri dari batu bara, minyak bumi, dan gas alam sejak beberapa tahun lalu hingga kini masih mendominasi tingginya nilai ekspor dari Provinsi Kaltim yang dikirim ke sejumlah negara tujuan.
"Dari total ekspor Kaltim periode Januari hingga Agustus 2012 yang mencapai 22,637 miliar dolar Amerika Serikat, sektor bahan bakar mineral memberikan andil sangat besar yang mencapai 94,48 persen atau senilai 21,387 miliar dolar AS," kata Kepala Bidang Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik- Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Achmad Zaini di Samarinda, Senin.
Dia merinci per bulan sepanjang 2012. Seperti pada Januari nilai ekspor Kaltim total sebesar 2,779 miliar dolar. Dari jumlah itu, bahan bakar mineral memberikan andil sebesar 2,571 miliar.
Kemudian pada Februari total ekspor sebesar 2,676 miliar dolar, sementara bahan bakar mineral menyumbangkan 2,549 miliar dolar. Pada Maret total ekspor sebesar 3,170 miliar dolar dengan sumbangan bahan bakar mineral mencapai 3,042 miliar dolar.
Pada April total ekspor senilai 3,055 miliar dolar dengan sumbangan sektor bahan bakar mineral sebesar 2,923 miliar dolar. Pada Mei total ekspor 3,234 miliar dolar dengan andil dari bahan bakar mineral mencapai 3,066 miliar dolar.
Berikutnya nilai ekspor Kaltim pada Juni total sebesar 2,640 miliar dolar, sedangkan sumbangan dari bahan bakar mineral mencapai 2,485 miliar dolar.
Sedangkan pada Juli total eskpor sebesar 2,694 miliar dolar dengan sumbangan bahan bakar mineral 2,531 miliar dolar, dan ekspor pada Agustus sebesar 2,385 milar dolar dengan sumbangan bahan bakar mineral sebesar 2,215 miliar dolar.
Pada periode Januari-Agustus 2012, lanjutnya, berada di posisi kedua setelah bahan bakar mineral sebagai komoditi Kaltim yang diekspor ke luar negeri, yakni bahan kimia anorganik dengan nilai 278 juta dolar (1,23 persen), dan di peringkat ketiga adalah komoditi kayu serta barang-barang dari kayu dengan nilai 274 juta dolar (1,21 persen).
Sedangkan negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Kaltim antara lain Korea Selatan, Jepang, China, Taiwan, India, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, dan Hongkong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Dari total ekspor Kaltim periode Januari hingga Agustus 2012 yang mencapai 22,637 miliar dolar Amerika Serikat, sektor bahan bakar mineral memberikan andil sangat besar yang mencapai 94,48 persen atau senilai 21,387 miliar dolar AS," kata Kepala Bidang Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik- Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Achmad Zaini di Samarinda, Senin.
Dia merinci per bulan sepanjang 2012. Seperti pada Januari nilai ekspor Kaltim total sebesar 2,779 miliar dolar. Dari jumlah itu, bahan bakar mineral memberikan andil sebesar 2,571 miliar.
Kemudian pada Februari total ekspor sebesar 2,676 miliar dolar, sementara bahan bakar mineral menyumbangkan 2,549 miliar dolar. Pada Maret total ekspor sebesar 3,170 miliar dolar dengan sumbangan bahan bakar mineral mencapai 3,042 miliar dolar.
Pada April total ekspor senilai 3,055 miliar dolar dengan sumbangan sektor bahan bakar mineral sebesar 2,923 miliar dolar. Pada Mei total ekspor 3,234 miliar dolar dengan andil dari bahan bakar mineral mencapai 3,066 miliar dolar.
Berikutnya nilai ekspor Kaltim pada Juni total sebesar 2,640 miliar dolar, sedangkan sumbangan dari bahan bakar mineral mencapai 2,485 miliar dolar.
Sedangkan pada Juli total eskpor sebesar 2,694 miliar dolar dengan sumbangan bahan bakar mineral 2,531 miliar dolar, dan ekspor pada Agustus sebesar 2,385 milar dolar dengan sumbangan bahan bakar mineral sebesar 2,215 miliar dolar.
Pada periode Januari-Agustus 2012, lanjutnya, berada di posisi kedua setelah bahan bakar mineral sebagai komoditi Kaltim yang diekspor ke luar negeri, yakni bahan kimia anorganik dengan nilai 278 juta dolar (1,23 persen), dan di peringkat ketiga adalah komoditi kayu serta barang-barang dari kayu dengan nilai 274 juta dolar (1,21 persen).
Sedangkan negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Kaltim antara lain Korea Selatan, Jepang, China, Taiwan, India, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, dan Hongkong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012