Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser Yusuf mengatakan produksi padi  pada  2020 mengalami peningkatan sebesar delapan persen dibandingkan tahun 2019.


“Produksi padi  tahun 2020 mencapai 52.366 ton atau meningkatkan 8,53 persen dibanding tahun sebelumnya,” kata Yusuf di Tanah Grogot, Kamis (25/3) 

Menurut Yusuf pada tahun 2019 produksi padi di Paser mencapai 48 ribu ton lebih.

Dengan peningkatan  produksi padi tahun 2020  sebesar delapan persen maka hal ini telah melampaui target. 

“Ini sudah melampaui target, karena target kita  5 persen,” katanya. 

Terkait dengan tercapainya target produksi padi, Yusuf  optimistis  Kabupaten Paser bisa menjadi daerah penyangga pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Pada tahun 2021, tambah Yusuf, DTPH Paser menargetkan peningkatan produksi mencapai 10 persen.

Berbagai upaya untuk mewujudkan rencana itu dilakukan dengan memanfaatkan segala sumber pendanaan baik dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten.

Sehingga kata Yusuf, harapan Bupati dan Wakil Bupati Paser untuk menjadikan pertanian sebagai sektor andalan dapat terwujud.

Diketahui bahwa di Kabupaten Paser ada 13 ribu hektar lahan terdiri dari 10 ribu lahan sawah dan 3 ribu lahan padi gunung yang tersedia untuk dimanfaatkan sebagai area pengembangan pertanian. 

Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan sentra pangan yakni Kecamatan Long Kali, Pasir Belengkong, Long Ikis, Tanah Grogot dan Kecamatan Kuaro.

Lahan tersedia yang paling luas, kata Yusuf, berada di Kecamatan Long Kali yaitu seluas 5.600 hektar.

Selebihnya berada di Pasir Belengkong seluas 4.000 hektar, di Long Ikis 1.400 hektar, di Tanah Grogot 2.400 hektar dan di Kecamatan Kuaro seluas 400 hektar.

“Semua lahan di lima kecamatan itu siap dimanfaatkan untuk peningkatan produksi padi tahun ini,” ujar Yusuf.

Pewarta: R. Wartono

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021