Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan tengah mempersiapkan prosedur standar (SOP) untuk pelaksanaan sekolah tatap muka pada Juni mendatang.
 

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, satu syarat pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah adalah guru-guru sudah divaksin.

“Kita sudah mulai vaksinasi 750 guru, dan segera ditambah 2 ribu lagi,” kata Wali Kota Rizal, yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Balikpapan. Ia pun berharap vaksinasi guru sudah selesai sebelum waktu pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah dimulai Juni.

"Bila belum semua guru sudah divaksin pada Juni, bisa saja untuk di awalnya siswa yang hadir ke sekolah hanya 50 persen saja. Begitu pula gurunya. Yang separonya lagi masih belajar secara daring," katanya.

Karena itu, kata Wali Kota Rizal, penurunan jumlah kasus positif per harinya akan signifikan berpengaruh pada kebijakan dan standar prosedur operasi yang akan diambil pemerintah kota.

Perkembangan penanganan wabah COVID-19 di Balikpapan memang cukup memberi harapan dengan jumlah kasus positif yang terus turun. Pada Senin (21/3) hanya ada penambahan 17 kasus positif baru dari biasanya 40-60 kasus per hari dalam sepekan ini.

Sementara itu vaksinasi untuk guru selain dilangsungkan massal seperti pada pekan lalu, juga dilaksanakan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Balikpapan.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Boentoro merincikan antara lain ada 100 guru divaksin di RS Tentara dr Hardjanto, dan 100 guru lagi di RS Bhayangkara. Guru-guru yang divaksin di RS Bhayangkara adalah guru-guru dari sekolah-sekolah yang dikelola Kementerian Agama.

“Selain itu, vaksinasi juga di puskesmas-puskesmas. Minimal satu puskesmas melayani 50 guru,” kata Boentoro.

Balikpapan memiliki 7 ribu guru di semua tingkatan pendidikan.

“Kalau vaksinasi hari ini, kami masih mengutamakan guru-guru yang usianya 50 tahun ke atas,” demikian Boentoro.
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021