Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur meminta warga tidak membakar lahan seiring hasil deteksi satelit adanya titik api yang belakangan diketahui dari bekas terbakarnya lahan.
 
 
"Berdasarkan pantauan BMKG Balikpapan dan Lapan Fire Hotspot pukul 07.00 Wita tadi ada satu titik api terpantau, kemudian tim melakukan penulusuran lokasi dan ditemukan bekas lahan terbakar," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Marjani di Penajam, Minggu.
 
Satu titik api tersebut berada pada titik kordinat 116.8804 Bujur dan -0.9232 Lintang dengan hasil konversi 0°55'23.5"S dan 116°52'49.4"E pantauan Satelit SNPP/VIRS dengan tingkat kepercayaan "medium".
 
Titik api (hotspot) ini terpantau di Desa Argo Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, sehingga pihak terkait langsung melakukan penelusuran sesuai dengan lokasi dimaksud. Saat petugas sampai, titik api tersebut tinggal menyisakan bekas lahan yang terbakar.
 
"Atas dasar ini, maka kami mengimbau masyarakat tidak lagi membakar lahan. Saya harap warga menyadari bahaya membakar semak, rumput, lahan, dan lainnya karena suhu atau cuaca dalam kondisi panas sehingga api akan mudah meluas," ujarnya.
 
Ia melanjutkannya, hotspot merupakan pantauan titik panas melalui pencitraan satelit SNPP/VIRS, sehingga untuk memperjelas lokasi yang dipantau citra satelit, maka perlu dilakukan penelusuran berdasarkan titik koordinatnya.
 
Adapun tim yang melakukan penelusuran hotspot sesuai titik koordinat adalah beberapa petugas dari BPBD PPU, kepolisian di Kecamatan-kecamatan Sepaku, dan Koramil setempat.
 
"Setelah menerima laporan, personil yang piket siang langsung meluncur ke lokasi bersama Polsek Sepaku dan Koramil Sepaku. Awalnya tim menggunakan mobil, tapi karena kondisinya jalan yang tidak bisa dilalui mobil, kemudian tim melanjutkan menggunakan sepeda motor," katanya.
 
Hasil penulusuran lokasi diketahuinya bahwa lahan kebun yang bekas terbakar ini seluas 20x25 meter yang lokasinya cukup jauh dari pemukiman. Tim kemudian meninggalkan lokasi setelah memastikan lahan tersebut tidak ada lagi bahaya api.(ADV)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021