Nunukan  (ANTARA Kaltim) - Batu bara yang diproduksi oleh tiga perusahaan yang telah memiliki izin usaha operasional produksi di Seimenggaris, Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur selama ini diekspor ke China dan Jepang.

Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan Pertambangan Umum Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben) Kabupaten Nunukan, Hadiah, di Nunukan, Senin, menyatakan, sesuai dengan kontrak kerja yang dimiliki dari ke tiga perusahaan yang telah berproduksi selama ini, batu bara yang diproduksi diekspor ke Jepang dan China.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh Distamben Kabupaten Nunukan untuk 2012 ini sebagian besar diekspor ke Jepang.

Produksi ke tiga perusahaan itu pada Januari-September 2012 masing-masing PT Duta Tambang Rekayasa sebanyak 81.544 metrik ton, PT Dewa Ruci Mandiri 98.801 metrik ton dan PT Pipit Mutiara Jaya sebanyak 460.375 metrik ton.

Harga batu bara tersebut tergantung kadar kalorinya, produksi yang berkadar 6.300 kalori seharga 87 dolar AS per ton.

Ia mencontohkan, PT Pipit Mutiara Jaya dari 460.375 metrik ton selama Januari-September sebagian besar diekspor ke Jepang, sedangkan dua perusahaan lainnya yaitu PT Duta Tambang Rekayasa dan PT Dewa Ruci Mandiri selain diekspor ke China juga ada yang ke Jepang.

Khusus produksi batu bara PT Duta Tambang Rekayasa, Hadiah mengatakan nilai jualnya hanya 60 dolar AS per ton karena kemungkinan kadar kalorinya rendah disebabkan kandungan sulfurnya sangat tinggi atau sekitar tiga persen.

"Karena kandungan sulfurnya tinggi sehingga mempengaruhi kalori dan otomatis nilai jualnya rendah," ujarnya seraya menambahkan bahwa batu bara yang berkualitas tinggi adalah yang memiliki kandungan sulfur di bawah satu persen.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012