Produk turunan kelapa menjadi primadona ekspor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di awal tahun 2021.


"Sertifikasi ekspor Januari hingga Februari 2021 didominasi oleh komoditas olahan kelapa mulai dari bungkil kelapa, air kelapa, kelapa," kata Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan di Manado, Selasa.

Selang dua bulan pertama di tahun 2021 ini, Sulut telah mengekspor produk turunan kelapa yakni kelapa parut, minyak kelapa, hingga santan kelapa dengan nilai ekonomi mencapai Rp786,5 miliar.

"Hal ini akan terus kami dorong, agar semakin banyak produk turunan kelapa yang bisa dihasilkan para pengekspor Sulut," katanya.

Pemerintah Provinsi Sulut akan mendorong peningkatan kinerja ekspor daerah tersebut di tahun 2021 ini.

"Kami akan berupaya agar semakin banyak pasar baru dan negara tujuan ekspor komoditas unggulan Sulut," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Olly mengatakan meskipun ada pandemi COVID-19, hampir setiap bulan Sulut masih mengalami surplus neraca perdagangan, artinya ekspor masih lebih tinggi ketimbang impor.

Namun, katanya, akan terus ditingkatkan lagi sehingga mampu menghasilkan devisa lebih besar.

Kadisperindag Sulawesi Utara Edwin Kindangen mengatakan Sulut telah mengekspor komoditas unggulan ke 57 negara sepanjang tahun 2020 melalui SKA.

"Ada sebanyak 39 komoditas ke 57 negara di tahun 2020," kata Edwin.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021