Jumlah merchant (toko dengan pembayaran secara elektronik) melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standards) di Provinsi Kalimantan Timur hingga Januari 2021 mencapai 99.157 unit.
 

"Kami bersyukur karena perkembangan pengguna QRIS sangat cepat, dari Maret tahun lalu pertama kali kami sosialisasikan, namun saat ini sudah ada 99.157 merchant," ujar Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Jumat.
 
Jumlah merchant sebanyak ini tersebar pada lima kabupaten/kota, dari 10 kabupaten/kota yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
 
Rincian dari jumlah 99.157 merchant itu adalah di paling banyak berada di dua kota, yakni di Samarinda mencapai 38.739 merchant, kemudian di Balikpapan sebanyak 31.242 merchant.
 
Selanjutnya di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 10.858 merchant, Kabupaten Kutai Timur terdapat 6.953 merchant, dan di Kabupaten Berau tercatat ada 4.240 merchant.
 
Hal ini dikatakan Tutuk saat menggelar jumpa pers secara virtual yang diikuti wartawan lokal dan nasional. Dalam kesempatan ini ia juga mengatakan bahwa QRIS merupakan fitur yang menjadi jawaban melakukan transaksi aman di tengah pandemi COVID-19.
 
"Ini karena kita tidak perlu pegang uang saat berbelanja, sehingga bisa meminimalisir penularan virus dari uang yang sering berpindah tangan, karena dengan QRIS, kita hanya scan kode dari HP," katanya.
 
QRIS juga mampu memberikan jaminan transaksi yang aman dengan nilai rupiah yang tepat, sehingga menjadi nilai tambah karena pedagang tidak lagi direpotkan mencari uang kembalian pecahan kecil yang selama ini menjadi kesulitan tersendiri bagi pedagang.
 
"Selain itu, transaksi menjadi lebih nyaman dan terhindar dari risiko uang palsu bagi kedua pihak, karena tidak lagi menggunakan uang tunai dan dapat menggunakan apapun jenis aplikasi yang terpasang pada smartphone," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021