Samarinda (ANTARA Kaltim) - Keluarga merupakan wadah pembentukan karekter manusia, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan keluarga agar tidak terjadi kasus-kasus seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), broken home, perceraian , seks bebas dan narkoba serta tawuran.

“Berbagai kasus dan masalah sosial berawal dari masalah keluarga karena tidak mampu menjalankan fungsinya,” kata Kepala perwakilan Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, Jufri Yasin saat membuka Pelatihan Pembinaan Ketahanan Keluarga Bagi Petugas Lapangan di gedung Balai Diklat BKKBN Kaltim, Kamis.

Ia mengatakan, selain itu lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat ikut mempengaruhi karakter anak. Anak perlu mendapat perhatian dari orang tua dan masa yang paling rawan adalah masa remaja karena merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi  remaja atau dewasa.

Ketika anak memasuki usia remaja maka ada tiga persoalan yang mengancam dan harus di hindari anak,  di antaranya pengaruh  seks bebas, penggunaan obat-obat terlarang (Napza) dan penularan HIV /AIDS atau yang dikenal dengan  Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

“Sehingga keluarga diharapkan dapat menjadi tempat curahan hati seorang anak tentang berbagai masalah,” katanya.

Menurut Jufri Yasin  guna menumbuhkan ketahanan keluarga maka BKKBN memiliki program Ketahanan Bina Keluarga di antaranya Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB) dan Bina Keluarga Lansia (BKL)

Dikatakannya untuk memberikan pemahaman kepada keluarga maka perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan terhadap para petugas lapangan yang merupakan ujung tombak dalam mensosialisasikan program-program Keluarga Berencana (KB).

“Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para petugas lapangan dalam pembinaan program ketahanan keluarga,” katanya.

Jufri Yasin menjelaskan  pada Kontrak Kinerja Provinsi (KKP)  tahun 2012 yang ditargetkan oleh BKKBN pusat pada BKKBN Kaltim untuk pembentukan ketahanan keluarga sebanyak 201 kelompok. Hal itu terdiri dari Bina Keluarga Balita (BKB) sebanyak 21 kelompok atau 6.788 keluarga.

Selanjutnya Bina Keluarga Remaja (BKR) sebanyak 54 kelompok atau sebanyak 5.000 keluarga, Bina Keluarga Lansia  (BKL) sebanyak 126 kelompok  atau 3.865 keluarga. “Guna mencapai target tersebut maka dipandang perlu adanya pelatihan pembinaan ketahanan keluarga bagi petugas lapangan,” ujarnya.

Sementara itu jumlah peserta pelatihan sebanyak 28 orang yang berasal dari 14 Kabupaten dan Kota se Kaltim, berlangsung selama empat hari dari tanggal 18 hingga 21 Oktober 2012. (*)

Pewarta: Rahmad

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012