Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kegiatan gemar menulis dan membaca dengan tema "Kaltim Menulis" yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim pada 16 Oktober 2012 bertujuan untuk membantu guru agar dapat naik golongan dari 4A menjadi 4B.

"Sesuai dengan ketentuan yang ada, bahwa syarat bagi guru untuk dapat naik jabatannya dari 4A ke 4B, maka yang bersangkutan harus menyertakan karya ilmiah atau karya tulis, sehingga kegiatan ini dilakukan untuk membantu guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur (Kaltim) H Musyahrim di Samarinda, Senin.

Dikatakannya, kegiatan tersebut rencananya dibuka Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Pendopo Lamin Etam, sedangkan pemandu dalam acara itu sebanyak 18 orang baik yang datang dari Surabaya maupun Jakarta.

Sedangkan peserta yang menghadiri simposium pendidikan bertema Kaltim Menulis itu sebanyak 396 orang, terdiri dari 300 guru dan sisianya yang berjumlah 96 peserta adalah para pelajar SMA.

Menurutnya, Kaltim Menulis merupakan salah satu rangkaian dari Peringatan Hari Guru yang digelar di Kaltim.

Di samping ada Cerdas Cermat Lalu Lintas yang akan diikuti pelajar SMA dari 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim.

Dalam kegiatan itu juga akan dilakukan peluncuran website Indonesia Menulis, sehingga setelah simposium akan dilanjutkan dengan praktik menulis yang akan digelar di SMP Negeri I Samarinda.

Hasil dari simposium dan praktik menulis itu akan dituangkan dalam website yang baru diluncurkan itu, sehingga para guru yang telah membuat karya tulis baik karya ilmiah maupun hasil tulisan singkat pada saat itu akan termuat dalam website tersebut.

Peserta bukan hanya diajarkan menulis, namun juga diajarkan bagaimana memasukkan tulisan dan gambar (foto) ke dalam website, mengunduh, dan mencari informasi apa saja dalam internet, sehingga secara tidak langsung juga mengajarkan peserta agar tidak gagap teknologi.

Terkait dengan gelaran Cerdas Cermat Lalu Lintas, lanjutnya, hal ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang dilakukan dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim sebelumnya, yakni pelajaran berlalu lintas sudah masuk dalam muatan lokal (mulok).

"Jadi tidak ada masalah bagi peserta Cerdas Cermat karena berlalu lintas sudah masuk muatan lokal. Saya berharap kepada pelajar bukan hanya dapat menghapal pelajaran lalu lintas dan pintar dalam cerdas cermat, namun yang paling penting adalah mereka dapat menaati peraturan maupun rambu-rambu lalu lintas," ujar Musyahrim.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012