Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Aktor dan presenter Mandala Abadi Shouji menilai pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, perlu membenahi sarana transportasi bagi para wisatawan yang akan mengunjungi objek-objek wisata di kabupaten itu.
"Perlu dukungan transportasi untuk mengangkat wisata di Kabupaten Berau. Masih belum optimal masalah transportasi bagi wisatawan," kata Mandala Shouji di Tanjung Redeb, Berau, yang berkunjung untuk pembuatan film terbarunya yang lokasi syuting mengambil tempat di Berau.
Namun, ia mengatakan, secara umum seperti Bandara Kalimarau sudah sangat luar biasa untuk ukuran kabupaten.
"Saya sendiri saat tiba pertama kali ke Berau sudah kagum dengan Bandara Kalimarau yang dimiliki Kabupaten Berau. Sangat megah untuk ukuran Kabupaten," kata Mandala Shouji, Sabtu, yang didampingi Putri Pariwisata Indonesia 2011 Melissa Putri Latar dan Putri Indonesia 2011 Maria Selena.
Kehadiran Mandala merupakan yang kedua kalinya, bahkan mereka mengakui jika pilihan Berau sebagai tujuan pembuatan film dengan judul sementara "Tanah di Kaki Langit" ini berdasarkan pada ketertarikan akan potensi wisata bahari Berau yang disebutkan sebagai ketiga terindah di dunia saat ini.
Mandala mengaku prihatin, dengan potensi wisata yang demikian besar, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal Berau.
"Artinya masih perlu promosi agar wisata Berau ini bisa terangkat lebih tinggi," ujarnya.
Sementara Putri Indonesia 2011, Maria Selena menyebutkan upaya mengangkat wisata Berau perlu dilakukan dengan meningkatkan 3M yakni mengelola, mengemas dan memanaj potensi yang ada.
"Untuk pengelolaan kami lihat sudah cukup baik, namun masih perlu mengemas agar lebih menarik dan lebih diketahui masyarakat luas lagi," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Bupati Berau Drs Makmur HAPK MM, mengatakan agar kesempatan ini dimanfaatkan lintas sektor untuk kepentingan promosi wisata Berau.
"Sebenarnya wisata kita sudah terangkat, namun dengan film ini nanti akan lebih terangkat lagi," katanya.
Menanggapi masukan belum maksimalnya transportasi, Bupati menyebutkan bahwa sepenuhnya tidak perlu ditangani pemerintah melainkan diupayakan oleh masyarakat berkreatifitas dalam menyediakan transportasi sehingga timbul pola ekonomi kreatif di masyarakat.
Sementara itu mengenai pentingnya kelestarian biota laut dalam objek wisata alam lainnya yang terancam oleh kegiatan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan, Bupati setuju dan meminta ada keterlibatan perusahaan pada langkah pelestarian.
"Itu sangat perlu memang harus dijaga dan perlu ada keterlibatan perusahaan saya setuju itu, tolong perusahaan-perusahaan yang ada ikut berperan juga masyarakat dan itu sekali lagi saya tegaskan sangat penting, karena apalagi yang mau kita andalkan jika wisatanya sudah hancur atau rusak," ujar Bupati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Perlu dukungan transportasi untuk mengangkat wisata di Kabupaten Berau. Masih belum optimal masalah transportasi bagi wisatawan," kata Mandala Shouji di Tanjung Redeb, Berau, yang berkunjung untuk pembuatan film terbarunya yang lokasi syuting mengambil tempat di Berau.
Namun, ia mengatakan, secara umum seperti Bandara Kalimarau sudah sangat luar biasa untuk ukuran kabupaten.
"Saya sendiri saat tiba pertama kali ke Berau sudah kagum dengan Bandara Kalimarau yang dimiliki Kabupaten Berau. Sangat megah untuk ukuran Kabupaten," kata Mandala Shouji, Sabtu, yang didampingi Putri Pariwisata Indonesia 2011 Melissa Putri Latar dan Putri Indonesia 2011 Maria Selena.
Kehadiran Mandala merupakan yang kedua kalinya, bahkan mereka mengakui jika pilihan Berau sebagai tujuan pembuatan film dengan judul sementara "Tanah di Kaki Langit" ini berdasarkan pada ketertarikan akan potensi wisata bahari Berau yang disebutkan sebagai ketiga terindah di dunia saat ini.
Mandala mengaku prihatin, dengan potensi wisata yang demikian besar, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal Berau.
"Artinya masih perlu promosi agar wisata Berau ini bisa terangkat lebih tinggi," ujarnya.
Sementara Putri Indonesia 2011, Maria Selena menyebutkan upaya mengangkat wisata Berau perlu dilakukan dengan meningkatkan 3M yakni mengelola, mengemas dan memanaj potensi yang ada.
"Untuk pengelolaan kami lihat sudah cukup baik, namun masih perlu mengemas agar lebih menarik dan lebih diketahui masyarakat luas lagi," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Bupati Berau Drs Makmur HAPK MM, mengatakan agar kesempatan ini dimanfaatkan lintas sektor untuk kepentingan promosi wisata Berau.
"Sebenarnya wisata kita sudah terangkat, namun dengan film ini nanti akan lebih terangkat lagi," katanya.
Menanggapi masukan belum maksimalnya transportasi, Bupati menyebutkan bahwa sepenuhnya tidak perlu ditangani pemerintah melainkan diupayakan oleh masyarakat berkreatifitas dalam menyediakan transportasi sehingga timbul pola ekonomi kreatif di masyarakat.
Sementara itu mengenai pentingnya kelestarian biota laut dalam objek wisata alam lainnya yang terancam oleh kegiatan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan, Bupati setuju dan meminta ada keterlibatan perusahaan pada langkah pelestarian.
"Itu sangat perlu memang harus dijaga dan perlu ada keterlibatan perusahaan saya setuju itu, tolong perusahaan-perusahaan yang ada ikut berperan juga masyarakat dan itu sekali lagi saya tegaskan sangat penting, karena apalagi yang mau kita andalkan jika wisatanya sudah hancur atau rusak," ujar Bupati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012