Nunukan (ANTARA Kaltim) - Masyarakat Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, memproduksi garam dapur dengan menggunakan bahan baku air sungai.

Tokoh masyarakat Kecamatan Krayan, Marli Kamis, di Nunukan, Jumat, mengatakan bahwa air sungai tersebut dimasak secara tradisional dengan menggunakan kayu hingga membeku berupa garam halus.

"Masyarakat memproduksi garam untuk kebutuhan sehari-hari berhubung mahalnya biaya operasional yang dikeluarkan apabila hendak membeli di pasar, makanya masyarakat memilih untuk memproduksi sendiri," jelasnya.

Marli Kamis mengatakan garam yang diproduksi oleh masyarakat tertentu secara bergantian, dengan bahan baku diambil dari tujuh buah sungai sebagai sumber air garam dengan ketinggian 800-900 meter dari permukaan laut.

"Sumber air garam di Sungai Kuyur di Long Ayu, dengan hulu sungai dari Sarawak Malaysia," ujarnya.

Ia menambahkan, air Sungai Kuyur memang sangat asin sehingga layak menjadi bahan baku garam dapur untuk kebutuhan masyarakat setempat.

Anggota DPRD Nunukan asal Kecamatan Krayan ini menceritakan, hikayat keberadaan air asin di Sungai Kuyur bermula dari pada zaman dahulu kala masyarakat setempat menyumpit (semacam senjata tiup milik Suku Dayak) seekor tupai dan jatuh ke dalam air sungai tersebut.

Ketika tupai tersebut dibakar ternyata asin, dari situlah awalnya diketahui bahwa air Sungai Kuyur mengandung garam, kisahnya.

Namun, dia mengaku sampai sekarang tidak pernah ada peneliti yang membuktikan kadar garam dari air sungai itu.

"Kita tidak tahu kadar garamnya, karena belum pernah yang teliti," ucap Marli Kamis lagi. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012